KINERJA PERINDUSTRIAN

Kinerja Manufaktur Terus Membaik, Sektor Industri Makin Kondusif

Redaksi DDTCNews | Kamis, 01 September 2022 | 17:45 WIB
Kinerja Manufaktur Terus Membaik, Sektor Industri Makin Kondusif

Pekerja memproduksi alat-alat kesehatan dalam negeri saat kunjungan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di DV Medika, Kawasan Industri Kendal, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (27/8/2022). ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/tom.

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah mengeklaim kinerja sektor manufaktur terus membaik dalam 12 bulan terakhir.

Kondisi tersebut tercermin dari skor Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Agustus 2022 yang mencapai 51,7. Angka ini lebih tinggi ketimbang kinerja pada Juli lalu, yakni 51,3.

"Peningkatan indeks PMI Manufaktur didorong oleh kenaikan penjualan dari permintaan domestik. Hal ini sebagai tanda bahwa upaya pemulihan ekonomi dari hantaman pandemi telah menunjukkan dampaknya," ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Kamis (1/9/2022).

Baca Juga:
Tumbuh di Bawah Rata-Rata, Bappenas Soroti Kinerja Sektor Manufaktur

PMI Manufaktur Indonesia sendiri menunjukkan peningkatan di tengah penurunan indeks di negara Asia lainnya. Misalnya, Korea Selatan mengalami penurunan dari 49,8 pada Juli 2022 menjadi 47,6 pada Agustus ini atau Jepang yang turun dari 52,1 pada Juli menjadi 51,5 pada Agustus 2022.

Analisis S&P Global juga menunjukkan terjadi perbaikan yang cukup kuat di sektor manufaktur dalam 4 bulan terakhir. Hal ini didukung dengan produksi yang naik selama 3 bulan berturut-turut, dan menjadi gabungan tercepat dalam 7 bulan. Kemudian, terjadi peningkatan permintaan dan ekspansi pesanan baru pada laju tercepat dalam 6 bulan.

Selain itu, Kemenperin juga mencatat tekanan inflasi di sektor manufaktur juga berkurang, ditandai dengan kenaikan harga input dan output yang lebih rendah. Kenaikan indeks PMI Manufaktur Indonesia juga turut andil dalam peningkatan penciptaan lapangan kerja pada bulan Agustus. Dengan adanya kenaikan volume pekerjaan baru, terjadi kenaikan jumlah bisnis yang belum terselesaikan pada bulan Agustus.

Baca Juga:
Jadikan RI Pusat Industri Halal Dunia, Sri Mulyani: Ada Insentif Pajak

Pemerintah menilai keseluruhan sentimen bisnis di sektor manufaktur Indonesia tetap bertahan positif di tengah harapan akan pemulihan berkelanjutan pada permintaan.

Kendati begitu, Agus mengingatkan perlunya antisipasi terhadap kondisi geopolitik Rusia-Ukraina yang memicu persoalan krisis pangan dan krisis energi. Menurutnya, 2 hal ini berpengaruh terhadap pasokan komoditas bagi sektor manufaktur.

"Sektor industri manufaktur terus mengalami peningkatan investasi. Saya optimis tren ini akan berlanjut hingga akhir tahun. Karena itu kami upayakan agar hambatan-hambatan investasi yang ada bisa kami atasi," Agus. (sap)


Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR

0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

BERITA PILIHAN

Senin, 05 Juni 2023 | 18:00 WIB KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu Metode Pengulangan dalam Menentukan Nilai Pabean?

Senin, 05 Juni 2023 | 15:45 WIB UU HKPD

Kemendagri Mulai Atur Dasar Pengenaan Pajak Alat Berat

Senin, 05 Juni 2023 | 15:17 WIB PMK 242/2014

Catat! Pemindahbukuan ke NPWP yang Berbeda Harus Manual ke KPP

Senin, 05 Juni 2023 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Sri Mulyani Ungkap Kekhawatiran Soal Harga Minyak Dunia pada 2024

Senin, 05 Juni 2023 | 14:31 WIB KOMISI YUDISIAL

Tok! Amzulian Rifai Terpilih Jadi Ketua Komisi Yudisial

Senin, 05 Juni 2023 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani Optimistis Pendapatan Negara 2023 Capai Target

Senin, 05 Juni 2023 | 14:18 WIB APBN 2023

Cek Rekening! Gaji ke-13 ASN Dicairkan Mulai Hari Ini