Foto udara suasana salah satu lokasi industri di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Kamis (20/3/2025). ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/tom.
JAKARTA, DDTCNews - Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) ditransformasi menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang guna mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi dan investasi.
KEK Industropolis Batang didesain sebagai kawasan industri modern yang memiliki ekosistem terintegrasi, mulai dari manufaktur, logistik, hingga zona komersial dan residensial.
"KEK Industropolis Batang ini telah dilengkapi infrastruktur yang terintegrasi dengan kawasan berupa jalan kawasan, simpang susun akses jalan tol, penyediaan air baku, instalasi pengolahan air, instalasi pengolahan air limbah, reservoir air baku, tempat pengolahan sampah terpadu, instalasi gas, listrik, 10 tower rumah susun, serta 64 unit bangunan pabrik siap pakai," ujar Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dikutip pada Sabtu (22/3/2025).
Saat ini, realisasi investasi di KITB sudah senilai Rp17,95 triliun. Dari nilai investasi tersebut, tenaga kerja yang terserap mencapai 7.008 orang.
Sudah ada 7 perusahaan yang beroperasi di KITB dan ada 7 perusahaan yang masih dalam tahap konstruksi. Ada pula 13 perusahaan yang bersiap membangun industrinya di KITB.
Dengan ditetapkannya KITB sebagai KEK, pemerintah akan menyediakan berbagai insentif fiskal dan nonfiskal bagi pelaku usaha, termasuk pembebasan pajak tertentu serta kemudahan perizinan.
Insentif perpajakan yang diberikan di KEK antara lain tax holiday dan tax allowance, PPN/PPnBM tidak dipungut, pembebasan bea masuk dan tidak dipungut pajak dalam rangka impor, hingga pembebasan cukai.
Pemerintah berharap ke depan KEK Industropolis Batang bisa menjadi contoh keberhasilan KEK dalam meningkatkan daya saing industri nasional.
Pemerintah juga akan terus memastikan percepatan pembangunan dan implementasi berbagai kebijakan strategis agar KEK Industropolis Batang dapat berkembang pesat dan memberikan dampak nyata bagi perekonomian nasional. (sap)