INGGRIS

Google Sebut Aksi Unilateral Soal Pajak Digital Bukan Solusi

Redaksi DDTCNews | Rabu, 02 Oktober 2019 | 11:08 WIB
Google Sebut Aksi Unilateral Soal Pajak Digital Bukan Solusi

Ilustrasi.

LONDON, DDTCNews – Kepala Eksekutif Google Sundar Pichai menyebut rencana Pemerintah Inggris mengenakan pajak terhadap perusahaan raksasa digital akan gagal.

Pichai mengatakan tiap negara tidak dapat bertindak sendiri untuk mengekang perusahaan digital. Selain itu, menurutnya, tindakan sepihak (unilateral) tidak akan berkelanjutan. Dia percaya hanya pendekatan multilateral dari OECD yang bisa menjadi solusinya.

“Jika ada tindakan sepihak, saya rasa itu tidak berkelanjutan. Kami sangat percaya pendekatan multilateral dari OECD adalah solusinya,” kata Pichai.

Baca Juga:
Pilar 1 Tak Kunjung Dilaksanakan, Kanada Bersiap Kenakan Pajak Digital

Pernyataan Pichai ini sekaligus untuk membalas kritik yang selama ini dilayangkan terhadap raksasa digital. Pasalnya, mereka sering dituding meminimalisasi pajak di seluruh dunia. Selain itu, dia secara tegas mendukung kerangka kerja global di semua sektor, tidak hanya teknologi.

Saat ini, OECD tengah membahas rencana untuk mengenakan pajak secara adil kepada raksasa digital. Namun, lambannya kemajuan yang dicapai oleh OECD membuat beberapa negara merasa frustasi hingga mengambil tindakan sepihak.

Inggris dan Prancis telah menyusun rencana pajak layanan digitalnya sendiri. Selain itu, Wakil Presiden Komisi Eropa Margrethe Vestager juga menegaskan akan terus maju dengan rencana pajaknya sendiri jika OECD gagal mencapai kesepakatan sebelum Januari 2021.

Baca Juga:
Inggris Beri Insentif PPN untuk Produk Rumah Tangga yang Disumbangkan

Namun, menurut Pichai, persoalan pemajakan ekonomi digital merupakan masalah perdagangan multilateral yang harus diselesaikan dan dipandu secara multinasional. Oleh kerana itu dibutuhkan kerangka kerja global.

“Jika OECD mencapai kerangka kerja baru dan itu konsisten untuk semua pihak, kami dengan senang hati akan mematuhi. Itulah peran kami sebagai perusahaan, berpartisipasi dalam masyarakat,” ujarnya, seperti dilansir afr.com.

Tahun lalu, tagihan pajak Google di Inggris naik menjadi 67 juta pound sterling (setara Rp1,1 triliun) setelah mengalami kenaikan laba senilai 45 juta pound sterling. (setara Rp778,3 miliar). Selain itu, perusahaan ini juga mempekerjakan lebih dari 4.000 orang di Inggris. Namun, Google secara konsisten dikritik karena dianggap tidak membayar pajak yang cukup. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Sabtu, 27 April 2024 | 09:00 WIB KEPATUHAN PAJAK

Meski Lewat Tenggat Waktu, DJP Minta WP OP Tetap Lapor SPT Tahunan

Sabtu, 27 April 2024 | 07:30 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI

Sri Mulyani Proyeksikan Ekonomi RI Tumbuh 5,17% di Kuartal I/2024

Jumat, 26 April 2024 | 17:30 WIB REFORMASI PAJAK

Reformasi Pajak, Menkeu Jamin Komitmen Adopsi Standar Pajak Global

Jumat, 26 April 2024 | 17:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT Jasa Parkir dan Retribusi Parkir?

Jumat, 26 April 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN KEPABEAN

Impor Barang Kiriman? Laporkan Data dengan Benar agar Tak Kena Denda

Jumat, 26 April 2024 | 16:30 WIB PENERIMAAN PAJAK

Setoran PPN-PPnBM Kontraksi 16,1 Persen, Sri Mulyani Bilang Hati-Hati

Jumat, 26 April 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Ada Usulan Tarif Pajak Kripto untuk Dipangkas, Begini Tanggapan DJP