PERDAGANGAN

Berkawan dengan Dirjen WTO, Sri Mulyani Siap Bantu Mendag

Dian Kurniati | Kamis, 04 Maret 2021 | 17:30 WIB
Berkawan dengan Dirjen WTO, Sri Mulyani Siap Bantu Mendag

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (tangkapan layar Youtube)

JAKARTA, DDTCNews – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akan membantu Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi jika membutuhkan dukungan ketika bernegosiasi dalam forum World Trade Organization (WTO).

Sri Mulyani mengaku memiliki hubungan pertemanan dengan Dirjen WTO Ngozi Okonjo-Iweala yang baru terpilih bulan lalu. Menurutnya, Indonesia perlu mengambil bagian dalam forum WTO untuk mendorong sistem perdagangan dunia yang lebih adil.

"Kalau kalau ada hal yang memang perlu, saya bisa ikut membantu mengomunikasikan. Tentu saya senang, tapi kaptennya yang di depan tetap Pak Lutfi beserta seluruh jajarannya," katanya dalam Rapat Kerja Nasional Kementerian Perdagangan 2021, Kamis (4/3/2021).

Baca Juga:
Bertemu S&P, Sri Mulyani Sebut Konsolidasi Fiskal RI Cepat dan Kuat

Sri Mulyani mengatakan Kemendag sebagai perwakilan Indonesia pada forum WTO bisa memanfaatkan kesempatan untuk memperjuangkan keadilan dalam sistem perdagangan, terutama bagi sesama negara berkembang.

Dengan sistem yang adil, dia meyakini semua negara bisa memiliki kesempatan yang sama dalam menjalin hubungan dagang.

Ketika Okonjo-Iweala baru terpilih, Sri Mulyani juga ikut memberikan selamat kepada koleganya di World Bank tersebut. Melalui akun Instagram-nya, dia berpendapat Okonjo-Iweala memiliki pekerjaan untuk menyelesaikan berbagai masalah perdagangan internasional secara adil.

Baca Juga:
Pasar Keuangan Tak Stabil, Penarikan Utang APBN Masih Minim

"Teman-teman di Kementerian Perdagangan yang akan mewakili Indonesia bisa memanfaatkan secara maksimal dan tentu memperjuangkan sistem perdagangan dunia yang lebih adil, yang bisa memberikan manfaat terutama bagi negara-negara emerging seperti kita," ujarnya.

Adapun saat ini, Indonesia juga tengah menghadapi dan mengajukan gugatan perdagangan di WTO. Misalnya, Uni Eropa menggugat Indonesia karena kebijakan larangan ekspor nikel (nomor gugatan DS 592), sedangkan Indonesia menggugat Uni Eropa soal diskriminasi sawit (nomor gugatan DS 593).

Ngozi Okonjo-Iweala terpilih dalam pertemuan dewan umum istimewa WTO sebagai perempuan pertama sekaligus orang Afrika pertama yang menjadi pemimpin. Dia ingin memastikan WTO berbuat lebih banyak dalam mengatasi pandemi Covid-19, salah satunya dengan mencabut semua ketentuan yang membatasi atau memperlambat perdagangan vaksin dan obat-obatan. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 27 Maret 2024 | 10:37 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Bertemu S&P, Sri Mulyani Sebut Konsolidasi Fiskal RI Cepat dan Kuat

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:15 WIB KINERJA FISKAL

Pasar Keuangan Tak Stabil, Penarikan Utang APBN Masih Minim

Senin, 25 Maret 2024 | 16:00 WIB PENERIMAAN PAJAK

Turun 27 Persen, Setoran Pajak dari Sektor Tambang Hanya Rp 19 Triliun

Senin, 25 Maret 2024 | 14:00 WIB PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak dari PPN Dalam Negeri Turun 26 Persen, Ada Apa?

BERITA PILIHAN