JAKARTA, DDTCNews—Pemerintah menganggarkan Rp20 triliun untuk program Kartu Prakerja yang menyasar 5,6 juta orang peserta guna memperkuat kompetensi mereka menghadapi dampak wabah virus Corona atau Covid-19.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah berharap program Kartu Prakerja tersebut dapat membantu daya beli pekerja serta pelaku usaha mikro dan kecil yang mengalami penurunan pendapatan dan/atau kehilangan mata pencaharian.
“Besaran bantuan pelatihan dan insentif yang diterima peserta Rp3,55 juta. Perinciannya, per peserta mendapatkan bantuan pelatihan Rp1 juta dan insentif setelah pelatihan Rp600 ribu per bulan selama 4 bulan serta insentif survei pekerjaan Rp150 ribu untuk 3 kali survei,” ujarnya di Jakarta, Rabu (1/4).
Airlangga menambahkan setiap peserta hanya dapat mengikuti satu kali program dan insentif akan dibayar setelah peserta menyelesaikan minimal satu kali pelatihan. Pekerja formal dan informal yang terdampak Covid-19 dapat mendaftarkan diri di www.prakerja.go.id, mulai pekan kedua April 2020.
Ia mengatakan pemerintah menyesuaikan kondisi saat ini yakni wabah virus corona yang memberi dampak kepada sektor perekonomian. Untuk itu, pemerintah menambah anggaran kartu prakerja saat ini dari sebelumnya Rp10 triliun menyasar 2 juta peserta.
Tak hanya bagi pekerja dan pencari kerja muda, program ini juga menyasar mereka yang terkena dampak dari Covid-19. Pendataan penerima Kartu Prakerja yang terdampak Covid -19 merupakan upaya lintas sektor yang melibatkan berbagai kementerian dan lembaga (K/L).
Kartu Prakerja merupakan program pengembangan kompetensi dan peningkatan produktivitas melalui bantuan biaya pelatihan yang diberikan ke semua WNI yang berusia 18 tahun ke atas. Peserta tidak sedang sekolah atau kuliah, dan mereka yang terkena dampak langsung dari COVID-19.
Adapun jenis pelatihan yang dapat diambil dalam program Kartu Prakerja pada masa wabah corona ini adalah yang berbasis daring (online). Sejumlah kanal digital sudah bekerja sama dengan program Kartu Prakerja ini. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.