JAKARTA, DDTCNews – Penurunan waktu bongkar muat atau dwelling time menjadi perhatian Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman supaya tetap berjalan dengan sebaik-baiknya. Sejumlah upaya tengah dilakukan untuk mempercepat proses bongkat muat
Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan langkah-langkah yang tengah dilakukan antara lain peningkatan infrastruktur di pelabuhan dan perbaikan dari sisi manajemen pengelola pelabuhan yang bersangkutan.
“Double crane harus diadakan untuk mempercepat proses bongkar muat. Tidak hanya itu, mekanisme kerja pegawainya juga harus diperhatikan dan diperbaiki,” ujarnya di Jakarta, Senin (30/1).
Luhut telah mempersiapkan sejumlah upaya untuk menangani proses bongkar muat yang masih berlangsung dalam kurun waktu yang relatif lama. Sebelumnya, proses bongkar muat telah ditargetkan untuk bisa dipercepat hingga 2,5 hari.
Upaya tersebut dimulai dari perbaikan infrastruktur di pelabuhan, double crane, pengiriman tim pemantau, kepolisian, dan mekanisme kerja. Infrastruktur pelabuhan perlu ditingkatkan untuk menurunkan biaya logistik nasional khususnya yang berasal dari pelabuhan.
Kemudian, sejumlah tim untuk memantau perkembangan seluruh pelabuhan juga telah dipersiapkan. Tim ini berguna untuk mengawasi kinerja petugas yang menghambat proses bongkar muat kapal.
Bahkan kepolisian juga diikutsertakan dalam percepatan proses bongkat muat. Dalam hal ini, kepolisian berperan untuk memberantas mafia-mafia di pelabuhan yang menghalangi proses dwelling.
Ia menambahkan, jika langkah-langkah tersebut masih kurang mampu untuk mempercepat proses bongkar muat, maka Pelindo 1-IV bisa menggandeng pihak swasta untuk mempermudah prosesnya. Bahkan akan lebih transparan jika swasta diikutsertakan dalam percepatan proses bongkar muat tersebut. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.