JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah akan mengerahkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mempersiapkan sejumlah instrumen investasi guna menampung serta mengalirkan dana hasil repatriasi program pengampunan pajak
Menko Perekonomian Darmin Nasution menyatakan saat ini instrumen untuk investasi dana repatriasi, baik investasi jangka panjang maupun investasi jangka pendek itu tengah dipersiapkan.
“Kerja sama antara BUMN dan pemerintah ini bertujuan untuk membantu mengalirkan dana penerimaan hasil repatriasi tax amnesty, Foreign Direct Investment (FDI) pun akan diberi kesempatan untuk bebas memilih arah investasinya,” ujarnya di Jakarta, Selasa (2/8)
Darmin menekankan kerja sama ini dilakukan dalam upaya mengalirkan dana hasil repatriasi agar tidak mengendap dan mengalir ke sektor produktif. Dana tersebut akan diusahakan untuk dikembangkan supaya investor kian tertarik menanamkan modalnya.
Untuk itu lanjutnya, Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) sedang menyeleksi proyek infrastruktur yang akan ditawarkan kepada wajib pajak (WP) peserta tax amnesty, baik untuk melakukan investasi pribadi atau investasi dengan pemerintah.
Selain itu, KPPIP juga akan mempersiapkan sejumlah bidang usaha, baik di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), di sektor pariwisata, maupun di sektor industri, yang diharapkan mampu mengalirkan dana repatriasi secara cepat.
Namun, Darmin memperkirakan dana FDI dari repatriasi tax amnesty belum akan berjalan pada tahun ini. Pasalnya, FDI akan masuk ke instrumen keuangan dahulu, yang kemudian di dalamnya terdapat 2 pilihan, yaitu investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek.
“Terserah mau investasi ke mana, itu terserah investor FDI sendiri, karena kami sudah mempersiapkan beberapa bidang usaha untuk investasi, hingga investasi langsung,” katanya. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.