Rubrik Conversations pada Tax Notes International, Volume 105, February 21, 2022,
JAKARTA, DDTCNews – Teknologi menjadi aspek penting dalam pengembangan bisnis konsultan pajak. Pada saat bersamaan, peningkatan keterampilan sumber daya manusia juga harus terus dilakukan.
Managing Partner DDTC Darussalam dan Senior Partner DDTC Danny Septriadi menyampaikan hal tersebut saat diwawancarai Philip Wolf, civitas akademika Magister Hukum di New York University School of Law.
Dalam wawancara yang dipublikasikan dalam rubrik Conversations pada Tax Notes International, Volume 105, February 21, 2022, Darussalam mengatakan ada asimetri informasi dalam sistem perpajakan di Indonesia. Dibandingkan dengan wajib pajak, otoritas lebih banyak mengetahui tentang aspek-aspek perpajakan.
“Kami ingin menghilangkan asimetri informasi ini dengan membangun institusi perpajakan yang akan menggunakan riset dan teknologi untuk mengembangkan kepastian hukum di dunia perpajakan Indonesia,” ujar Darussalam.
Penggunaan teknologi menjadi penting karena layanan digital menjadi masa depan pajak, Sejalan dengan upaya pembaruan sistem teknologi oleh otoritas, DDTC mengembangkan produk digital, seperti database perpajakan, sistem kepatuhan, dan sistem manajemen pembelajaran perpajakan.
Pasalnya, masa depan pajak sebagian besar akan terbatas pada konsultasi dan litigasi. Pelaporan akan menjadi sepenuhnya otomatis.
Danny Septriadi mengatakan pasar dari jasa konsultan pajak, termasuk dalam bidang transfer pricing, masih sangat besar. Kendati demikian, tantangan terbesar dalam membangun bisnis ini adalah menemukan talenta atau sumber daya manusia (SDM) terbaik.
Salah satu cara terbaik yang ditemukan untuk mengatasi tantangan tersebut adalah memberikan keterampilan berpikir kritis kepada para profesional pajak. Hal ini dilakukan dengan memberikan beasiswa untuk para profesional DDTC melanjutkan pendidikan pajak di Amerika Serikat dan Eropa.
DDTC juga mengadakan kursus dan pelatihan pajak internasional. Kemudian, semua buku yang diterbitkan DDTC disediakan secara gratis untuk umum. DDTC juga memiliki perpustakaan perpajakan yang lengkap. Berbagai upaya dilakukan tidak hanya untuk kebutuhan DDTC, tetapi juga keperluan pengembangan sistem perpajakan Indonesia. (kaw)