Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman.
Â
JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah kembali menawarkan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ritel berupa Green Sukuk Ritel–Sukuk Tabungan (ST) seri ST008, dengan imbal hasil atau kupon minimal (floating with floor) sebesar 4,8%.
Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman mengatakan ST008 menjadi bentuk inovasi pendanaan pemerintah yang berbasis pada program pengurangan dampak rumah kaca. Melalui SBSN yang dikenal sebagai green bond tersebut, lanjutnya, masyarakat dapat berinvestasi sekaligus mendukung pelestarian lingkungan.
"ST008 hadir sebagai upaya pemerintah untuk mengajak kita semua untuk turut membantu mengatasi dampak pemanasan global dan perubahan iklim yang manfaatnya dapat dirasakan seluruh masyarakat Indonesia dan dunia," katanya, Senin (1/11/2021).
Luky mengatakan pendanaan menjadi salah satu hal penting untuk mengatasi pemanasan global. Kebutuhan pendanaan tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga semua negara di dunia.
Di Indonesia, APBN menjadi sumber pendanaan utama untuk membiayai program-program pencegahan perubahan iklim. Pemerintah pun berinovasi mencari sumber pendanaan untuk mendukung program tersebut, termasuk melalui ST008.
Luky menjelaskan hasil dari penjualan ST008 akan dialokasikan kepada peningkatan ketahanan terhadap perubahan iklim, pengolahan limbah, dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Menurutnya, ST008 dapat menjadi instrumen yang tepat untuk investor pemula lantaran dijamin aman, mudah karena dilakukan secara online, sesuai dengan prinsip syariah, dan menguntungkan.
"Melalui ST008, Sahabat tidak hanya sekadar berinvestasi, tapi juga berkontribusi mendukung pemerintah Indonesia untuk membiayai sektor-sektor lingkungan," ujarnya.
Pemerintah menawarkan ST008 mulai hari ini sampai 17 November 2021. Masyarakat dapat mulai memesannya dengan minimum pemesanan Rp1 juta dan maksimum Rp1 miliar.
Pada periode pembayaran pertama, berlaku kupon sebesar 4,80% dengan perincian BI7DRRR pada saat penetapan sebesar 3,50% ditambah spread yang ditetapkan sebesar 130 bps. Spread 130 bps akan tetap berlaku sampai dengan jatuh tempo, dan tingkat kupon minimal juga tidak berubah sampai dengan jatuh tempo.Â
Proses pemesanan pembelian ST008 dilakukan secara online melalui 4 tahap yakni registrasi/pendaftaran, pemesanan, pembayaran, dan konfirmasi. Pemesanan pembelian dapat disampaikan melalui sistem elektronik yang disediakan mitra distribusi yang memiliki interface dengan sistem e-SBN.
Pemerintah telah menunjuk 30 mitra distribusi yang terdiri atas 2 bank syariah, 18 bank konvensional, 4 perusahaan efek, 3 agen penjual efek reksa dana, serta 3 perusahaan teknologi berbasis finansial.
ST008 jatuh tempo pada 10 November 2023 dan tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder. Meski demikian, terdapat fasilitas early redemption tanpa dikenakan redemption cost oleh pemerintah. (sap)