Ilustrasi.Ā Sebuah truk melintas di depan peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (22/7/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.
JAKARTA, DDTCNews - Presiden Joko Widodo berharap pembahasan mengenai perundingan Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Emirat Arab (IUAE-CEPA) dapat meningkatkan perdagangan sekaligus investasi ke Indonesia.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Jokowi menyambut baik peluncuran perundingan IUAE-CEPA. Perundingan kerja sama tersebut dinilai strategis untuk memulihkan perekonomian negara-negara yang terlibat.
"Selain masalah perdagangan, tentunya ini untuk memfasilitasi peningkatan kerjasama investasi. Kita mengharapkan UAE menjadi mitra utama bagi investasi di Indonesia," katanya, dikutip pada Minggu (5/9/2021).
Retno menuturkan perundingan IUAE-CEPA sudah resmi dimulai. Perundingan diharapkan segera diselesaikan dalam waktu kurang dari satu tahun. Pemerintah berharap perdagangan antara Indonesia dan UAE dapat ditingkatkan dari saat ini senilai US$2,9 miliar.
Dengan kerja sama CEPA, lanjutnya, presiden mengharapkan nilai perdagangan itu dapat meningkat paling tidak 2-3 kali lipat.
Kerja sama UAE-CEPA juga diharapkan meningkatkan investasi, khususnya di bidang infrastruktur, ketahanan kesehatan, serta ekonomi hijau dan berkelanjutan. Pemerintah menawarkan investor UEA menanamkan modalnya melalui Lembaga Pengelola Investasi (LPI).
Pada kesempatan yang sama, Retno menyebutkan Jokowi menyampaikan penghargaan atas dukungan UAE terhadap Indonesia selama pandemi Covid-19 di antaranya pemberian sumbangan 750.000 dosis vaksin Sinopharm.
"Ke depan isu kerja sama dalam konteks kesehatan ini sekali lagi akan menjadi salah satu prioritas kerja sama antara kedua negara," ujarnya.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menambahkan perjanjian perdagangan IUEA-CEPA sangat penting untuk meningkatkan ekspor ke negara-negara nontradisional seperti di kawasan Afrika dan Jazirah Arab.
Dia optimistis perjanjian ini dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari satu tahun, seperti keinginan Jokowi. "Mudah-mudahan pada 4 November ketika kunjungan Bapak Presiden ke UEA perjanjian ini sudah dalam bentuk hampir selesai atau bahkan bisa difinalisasi," tuturnya. (rig)