Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (paling kanan) saat menghadiri peluncuran Batam Logistic Ecosystem, Kamis (18/3/2021). (foto: hasil tangkapan layar)
JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah resmi meluncurkan Batam Logistic Ecosystem (BLE) yang akan mempermudah proses ekspor dan impor di Batam, Kepulauan Riau.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan penerapan platform BLE akan meningkatkan kepastian berusaha dan daya tarik investasi di Batam. Dia berharap investasi dan kegiatan ekspor-impor bisa tumbuh, sekaligus mengerek pertumbuhan ekonomi daerah.
"Pulau Batam dari kinerja ekonominya, selama 5 tahun terakhir pertumbuhannya di bawah pertumbuhan ekonomi nasional, padahal potensinya sangat besar," katanya dalam peluncuran Batam Logistic Ecosystem, Kamis (18/3/2021).
Sri Mulyani menuturkan program BLE menjadi bagian dari ekosistem logistik nasional. Menurutnya, aktivitas logistik yang membaik bakal berdampak positif terhadap pemulihan ekonomi wilayah dari tekanan pandemi Covid-19.
BLE, sambungnya, akan memfasilitasi importir dan eksportir dengan berbagai fitur logistik dari hulu sampai dengan hilir. Proses pengeluaran barang jauh lebih cepat sehingga ongkos logistik menjadi lebih murah.
Menkeu menilai situasi pandemi menjadi momentum tepat untuk memulai penerapan BLE. Hal ini dikarenakan ketika aktivitas perdagangan internasional kembali pulih, Batam sudah siap memberikan pelayanan yang lebih baik.
Selain itu, ia juga menyinggung potensi pembukaan lapangan kerja dalam jumlah besar ketika banyak investasi berdatangan ke Batam. Adapun BLE juga akan memudahkan koordinasi antarinstitusi yang berhubungan dengan investasi maupun kegiatan ekspor-impor.
"Ini akan menciptakan koordinasi platform bagi seluruh kementerian/lembaga dan pemda serta dunia usaha, menjadi lebih mudah, transparan, dan memberi kepastian," ujar Sri Mulyani.
Sementara itu, Menko Bidang Maritim dan Investasi Luhut Panjaitan optimistis implementasi BLE tersebut akan mendorong ekonomi Batam tumbuh lebih cepat, sama seperti di KEK Morowali, Sulawesi Tengah.
"Anda lihat Morowali pertumbuhan ekonominya 17% karena kami beri kepercayaan kepada mereka dan kami lindungi mereka. Nanti kalau Bintan Alumina [Indonesia] kalau sudah mulai produksi, Mei, [pertumbuhan ekonomi] akan begini [naik] terus," katanya.
Sebelumnya, Kepala Kantor Bea Cukai Batam Susila Brata menyebut BLE akan membuat kegiatan ekspor-impor di pelabuhan makin efisien. Contoh, durasi layanan ship to ship/floating storage unit akan terpangkas 70% menjadi 1 hari dari sebelumnya 3 hari.
Demikian pula pada kegiatan perizinan usaha dengan skema single submission. Dengan BLE, durasi perizinan bisa terpangkas hingga 94%, yaitu dari 1 hari menjadi hanya 30 menit. (rig)