Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews—Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan turis asing atau wisman ke Indonesia pada Maret 2020 hanya 471.000 orang, turun 64,11% dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 1,3 juta orang.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan kunjungan wisman Maret juga turun 45,5% dari bulan sebelumnya sebanyak 864.000 kunjungan. Penurunan kunjungan wisman, lanjutnya, paling banyak berasal dari China.
“Meski pemerintah secara resmi mengumumkan pandemi pada Maret 2020, tapi Februari itu sudah mulai terjadi penurunan wisman yang tajam,” katanya dalam konferensi video, Senin (4/5/2020).
Suhariyanto memerinci kunjungan wisman yang turun tajam secara tahunan. Wisman China turun 97,4%, Hong Kong 96,1%, dan Kuwait 89,9%. Secara bulanan, penurunan wisman terbesar terjadi dari Kuwait 83,4%, Taiwan 79,87%, dan Vietnam 77,60%.
Penurunan kunjungan wisman, sambungnya, salah satunya disebabkan kebijakan lockdown di beberapa negara di dunia. “Karena pembatasan aktivitas sosial, lockdown di beberapa negara, pemberhentian beberapa penerbangan, dan sebagainya,” tuturnya.
Secara kumulatif sepanjang Januari hingga Maret 2020, kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 2,61 juta kunjungan, turun 30,62% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebanyak 3,76 juta kunjungan.
Penurunan kunjungan wisatawan asing juga berimbas ke sektor usaha. Misal, tingkat huni kamar hotel klasifikasi bintang rata-rata sebesar 32,24% atau turun 20,64 poin dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 sebesar 52,88%.
Dampak penurunan wisman juga berdampak terhadap sektor usaha transportasi, terutama angkutan udara. Berdasarkan data BPS, jumlah penumpang internasional yang diangkut pada Maret 2020 turun 63,84% dari periode yang sama tahun lalu.
“Secara tahunan turunnya 63,84%. Penurunan ini sudah terjadi sejak bulan Februari, sehingga jumlah penumpang yang diangkut penerbangan internasional [hingga Maret] hanya 560.000 turis, kecil sekali," ujar Suhariyanto. (rig)