Dirjen Bea dan Cukai Heru Pambudi dalam konferensi video, Rabu (22/4/2020).
JAKARTA, DDTCNews – Hingga 19 April 2020, Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) telah menyetujui pembebasan cukai alkohol etil alkohol senilai Rp1,04 triliun, sebagai bagian dari insentif terkait pandemi covid-19.
Dirjen Bea dan Cukai Heru Pambudi mengatakan relaksasi cukai etil alkohol itu berlaku sejak 17 Maret 2020. Per 19 April 2020, persetujuan pembebasan telah diberikan untuk 52,1 juta liter etil alkohol sebagai bahan baku atau bahan penolong pembuatan hand sanitizer, surface sanitizer, dan antiseptik.
"Pembebasan cukai alkohol untuk penanganan Covid-19. Etil alkohol ini dipakai sebagai bahan dasar pembuatan hand sanitizer," katanya melalui konferensi video, Rabu (22/4/2020).
Heru mengatakan DJBC telah memberikan pembebasan cukai etil alkohol untuk keperluan komersial maupun nonkomersial. Pada tujuan komersial, ada 101 perusahaan yang telah mengajukan permohonan. Cukai yang dibebaskan mencapai 51,9 juta liter. Namun, realisasinya baru 7,39 liter (14,24%) atau Rp147,8 miliar.
Sementara pada keperluan nonkomersial, permohonan pembebasan cukai diajukan oleh 47 entitas, dengan total 274.390 liter. Namun, pembebasan cukai yang sudah direalisasikan baru 51.200 liter (18.66%) atau Rp1,02 miliar.
Menurut Heru, pengajuan pembebasan cukai etil alkohol untuk keperluan nonkomersial dilakukan oleh berbagai macam entitas. Kebanyakan adalah instansi pemerintah baik pusat maupun daerah. Namun, ada pula rumah sakit, perguruan tinggi, TNI/Polri, dan yayasan.
"Yang membedakan dari sebelumnya, pembebasan hanya tujuan produksi bersifat komersial. Namun, karena wabah ini kita berikan pembebasan pada pemerintah daerah, universitas, rumah sakit, yang berminat untuk membuat sendiri hand sanitizer," ujarnya.
Sebelumnya, Heru telah menerbitkan Surat Edaran nomor SE-04/BC/2020 yang membebaskan cukai etil alkohol untuk bahan baku atau bahan penolong hand sanitizer, surface sanitizer, dan antiseptik. Simak artikel ‘Etil Alkohol untuk Bahan Antiseptik Bebas Cukai, Sudah Tahu?’
Heru menjelaskan pengusaha pabrik atau tempat penyimpanan etil alkohol dapat mengajukan permohonan pembebasan cukai berdasarkan pemesanan dari instansi pemerintah dan organisasi nonpemerintah yang terkait dengan pencegahan penyebaran virus Corona. (kaw)