APBN 2025

Realisasi PNBP Tembus Rp444 Triliun, Turun 14,8 Persen

Aurora K. M. Simanjuntak
Minggu, 21 Desember 2025 | 16.00 WIB
Realisasi PNBP Tembus Rp444 Triliun, Turun 14,8 Persen
<p>Ilustrasi.</p>

JAKARTA, DDTCNews - Realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sepanjang Januari-November 2025 mencapai Rp444,9 triliun, turun 14,8% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sejumlah Rp522,5 triliun.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyebut kinerja PNBP telah mencapai 94,2% dari target senilai Rp477,2 triliun. Menurutnya, desain PNBP tahun ini sudah memperhitungkan kehilangan penerimaan dari dividen BUMN yang kini disetorkan ke BPI Danantara.

"Realisasi PNBP Rp444,9 triliun. Kalau dilihat postur APBN sebenarnya PNBP ini targetnya adalah Rp477 triliun karena kita telah memperhitungkan juga dividen BUMN yang disetorkan ke Danantara bukan lagi ke APBN, dan itu kira-kira Rp80 triliun," ujarnya, dikutip pada Minggu (21/12/2025).

Lebih lanjut, Suahasil memaparkan bahwa PNBP berasal dari 5 pos penerimaan. Pertama, PNBP dari SDA migas berhasil dihimpun senilai Rp94 triliun.

Namun, dia menyampaikan bahwa realisasi PNBP SDA migas mengalami kontraksi sebesar 12,4% dibandingkan tahun lalu senilai Rp107,4 triliun. Anjloknya PNBP migas dikarenakan terjadi pelemahan Indonesia crude price (ICP) dan penurunan lifting gas bumi.

"SDA migas terkontraksi karena ada pelemahan ICP, penurunan lifting gas bumi dan lifting minyak mumi yang belum sesuai dengan target APBN. Lifting minyak bumi ada peningkatan ketimbang tahun lalu, tapi tetap di bawah target atau asumsi dasar APBN," jelas Suahasil.

Kedua, PNBP nonmigas terealisasi Rp125,8 triliun. Suahasil mencatat sebagian besar setoran PNBP SDA nonmigas berasal dari SDA mineral dan batu bara (minerba). Adapun kontribusinya mencapai 92% dari total PNBP SDA nonmigas.

Suahasil menuturkan penerimaan dari SDA minerba tumbuh tipis sebesar 0,7%. Ada beberapa faktor yang mendorong pertumbuhan setoran tersebut, seperti peningkatan tarif PNBP dari komoditas mineral, dampak implementasi PP 19/2025.

"Namun harga batu bara mengalami penurunan. Jadi kombinasi [faktor-faktor yang memengaruhi penerimaan PNBP] dari berbagai hal, termasuk dampak kurs," kata Suahasil.

Ketiga, kekayaan negara yang dipisahkan (KND) terealisasi Rp11,9 triliun. Suahasil menjelaskan setoran PNBP KND hanya belasan triliun rupiah lantaran sisanya sebanyak Rp80 triliun disetorkan ke BPI Danantara.

Keempat, PNBP lainnya terealisasi Rp111,9 triliun. Kelima, PNBP yang berasal dari Badan Layanan Umum (BLU) terealisasi Rp90,9 triliun. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Ingin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkini?Ikuti DDTCNews WhatsApp Channel & dapatkan berita pilihan di genggaman Anda.
Ikuti sekarang
News Whatsapp Channel
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.