JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah meyakini perekonomian Indonesia pada 2025 mampu tumbuh positif walaupun dihadapkan pada berbagai gejolak global.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan berbagai indikator perekonomian menunjukkan kinerja yang baik. Pemerintah pun optimistis pertumbuhan ekonomi 2025 mampu terjaga di atas 5%, sejalan dengan target jangka menengah sebesar 8%.
"Sekarang kita melihat kondisi perekonomian dan global masih tidak pasti dan sulit diprediksi. Namun, Indonesia tetap tumbuh solid," ujarnya dikutip pada Rabu, (7/10/2025).
Airlangga mengeklaim terdapat beberapa capaian kinerja yang menandakan ekonomi Indonesia stabil. Contohnya, IHSG mencapai all-time high, yang menunjukkan kepercayaan internasional terhadap Indonesia relatif baik.
Kemudian, realisasi investasi pada kuartal III/2025 mencapai sekitar Rp1.400 triliun, dari target pada akhir tahun senilai Rp1.900 triliun. Dia mengatakan investasi merupakan komponen penting bagi pertumbuhan ekonomi.
Di samping itu, cadangan devisa mencapai sekitar US$148,7 miliar pada akhir September 2025 atau susut US$2 miliar dari sebelumnya. Sementara tingkat inflasi berada di level 2,65%.
"Cadangan beras di Bulog juga mencapai sekitar 3 juta ton, salah satu yang tertinggi. Diharapkan pada Februari-Maret saat panen raya nanti stok kembali bertambah. Dengan begitu, pangan kita tetap stabil," kata Airlangga.
Selanjutnya, Airlangga menyampaikan pemerintah menggelontorkan program untuk mendorong konsumsi dan daya beli. Ini terdiri atas program bantuan pangan beras 10 kilogram per bulan, jadi totalnya 20 kilogram untuk November-Desember mendatang.
Selain itu, ada program SPHP, yaitu beras murah yang kini tersedia di ritel modern. Sementara untuk bidang ketenagakerjaan, tingkat pengangguran mencapai 4,76% atau terendah sejak 1998.
Airlangga menyampaikan upah minimum juga naik 6,5% pada tahun lalu, dan tingkat kemiskinan turun menjadi 8,47%. Menurutnya, pemerintah kini memiliki data tunggal sosial ekonomi nasional sehingga seluruh data sosial sudah terkonsolidasi.
Pemerintah juga menggerakkan perekonomian UMKM dengan menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) dengan bunga subsidi pemerintah sebesar 6% kepada 3,46 juta pelaku UMKM.
"Khusus untuk KUR perumahan, pemerintah memberikan subsidi bunga 5% agar masyarakat dapat lebih mudah mengakses rumah layak. Program ini ditargetkan membangun sekitar 3 juta rumah. Dari KUR saja bisa dibangun sekitar 320.000 unit rumah tipe kecil," imbuh Menko. (dik)