BERITA TERKINI
JAKARTA, DDTCNews - Para fresh graduate yang hendak mengikuti program magang nasional gelombang 2 bisa mendaftarkan diri pada 6 hingga 14 November 2025.
Fresh graduate, yakni lulusan D-1 hingga S-1, yang berminat untuk mengikuti magang nasional bisa mendaftarkan diri melalui laman maganghub.kemnaker.go.id.
"Penyelenggara pemagangan batch 2 meliputi instansi pemerintah, kementerian, lembaga, lembaga pemerintah nonkementerian (LPNK), lembaga keuangan, sekretariat lembaga negara, BUMN, BLUD, dan perusahaan swasta," ujar Sekjen Kementerian Ketenagakerjaan Cris Kuntadi, dikutip pada Jumat (7/11/2025).
Sektor usaha pada program magang nasional gelombang 2 antara lain food and beverages, industri kreatif dan digital, komunikasi dan informasi, industri, pemerintahan, pariwisata, logistik, transportasi, pertanian, dan jasa.
Program magang nasional baik gelombang 1 maupun gelombang 2 diharapkan dapat memperluas kesempatan kerja, meningkatkan keterampilan kerja, serta memperkuat daya saing angkatan kerja Indonesia di berbagai sektor.
Cris mengatakan kuota program magang pada gelombang kali ini mencapai 80.000 peserta. Dengan demikian, kuota magang gelombang 1 dan 2 yang disediakan oleh pemerintah mencapai 100.000 peserta.
"Program pemagangan harus menjadi instrumen strategis dalam menyiapkan lulusan baru untuk memasuki dunia kerja dengan keterampilan yang relevan," ujar Cris.
Para fresh graduate yang sudah mendaftarkan diri pada 6 hingga 14 November 2025 akan diseleksi pada 14 hingga 20 November 2025. Nama-nama pendaftar yang ditetapkan sebagai peserta magang nasional gelombang 2 akan diumumkan pada 21 November 2025.
Adapun program magang nasional gelombang 2 akan mulai dilaksanakan pada 24 November 2025.
Selama magang, peserta akan diberikan uang saku setara upah minimum kabupaten/kota.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan pemerintah telah menyiapkan anggaran senilai Rp1,37 triliun untuk program magang nasional lulusan perguruan tinggi hingga 2026. Anggaran tersebut terdiri atas Rp300 miliar pada 2025 dan Rp1,06 triliun pada 2026.
Perlu diketahui, pajak merupakan sumber penerimaan yang paling dominan di Indonesia, di mana sekitar 70% dari APBN bersumber dari penerimaan pajak. (dik)
