APBN 2025

Pendapatan Lebih Rendah dari Belanja, APBN Defisit Rp321,6 Triliun

Aurora K. M. Simanjuntak
Senin, 22 September 2025 | 14.50 WIB
Pendapatan Lebih Rendah dari Belanja, APBN Defisit Rp321,6 Triliun
<p>Paparan yang disampaikan oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dalam konferensi pers APBN Kita, Senin (22/9/2025).</p>

JAKARTA, DDTCNews – Kementerian Keuangan mencatat defisit APBN hingga 31 Agustus 2025 mencapai Rp321,6 triliun atau sebesar 1,35% dari produk domestik bruto (PDB).

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyebut APBN mengalami defisit lantaran porsi belanja negara lebih besar dari pendapatan negara.

"Defisit APBN Rp321,6 triliun atau 1,35% dari PDB," katanya dalam Konpers APBN Kita, Senin (22/9/2025).

Secara terperinci, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi pendapatan negara hingga 31 Agustus 2025 mencapai Rp1.638,7 triliun, atau 57,2% dari target yang ditetapkan pada tahun ini sejumlah Rp2.865,5 triliun.

Dari realisasi pendapatan negara tersebut, pajak menyumbang 69,2% atau senilai Rp1.135,4 triliun, Sementara itu, kepabeanan dan cukai menyumbang Rp194,9 triliun dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) senilai Rp306,8 triliun.

Selanjutnya, realisasi belanja negara tercatat Rp1.960,3 triliun, atau 55,6% dari target yang ditetapkan senilai Rp3.527,5 triliun.

Belanja negara terdiri atas realisasi belanja pemerintah pusat, yaitu belanja K/L senilai Rp686 triliun dan non-K/L senilai Rp702,8 triliun. Adapun realisasi belanja transfer ke daerah (TKD) mencapai Rp571,5 triliun.

Berikutnya, pembiayaan anggaran tercatat Rp425,7 triliun. Sementara itu, keseimbangan primer hanya mencapai Rp22 triliun. Menurut Purbaya, minimnya keseimbangan primer mengindikasikan penyerapan anggaran belanja masih lesu.

"Harusnya kan keseimbangan primer negatif sampai akhir tahun. Jadi, ini indikasinya masih ada belanja pemerintah yang mesti dipercepat lagi supaya keseimbangan primer sesuai dengan desain awal waktu kita menyusun APBN tahun 2025," tutur Purbaya. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Ingin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkini?Ikuti DDTCNews WhatsApp Channel & dapatkan berita pilihan di genggaman Anda.
Ikuti sekarang
News Whatsapp Channel
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.