Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews – Batas akhir penyetoran dan pelaporan SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk masa pajak Februari 2025 mundur dari 31 Maret 2025 menjadi 8 April 2025.
Hal ini lantaran 28 Maret merupakan hari cuti bersama Nyepi, sementara 31 Maret hingga 1 April 2025 merupakan hari raya Idulfitri. Selain itu, 2 April 2025 hingga 7 April 2025 merupakan hari libur dan cuti bersama Idul Fitri.
Sesuai dengan ketentuan Pasal 100 ayat (1) PMK 81/2024, apabila tanggal jatuh tempo penyetoran pajak bertepatan dengan hari libur maka penyetoran pajak dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya.
“Hari libur sebagaimana dimaksud ... yaitu hari Sabtu, hari Minggu, hari libur nasional, hari yang diliburkan untuk penyelenggaraan pemilihan umum, atau hari yang ditetapkan sebagai cuti bersama secara nasional,” bunyi Pasal 100 ayat (2) PMK 81/2024, dikutip pada Senin (24/3/2025).
Begitu pula dengan batas akhir pelaporan SPT Masa yang bertepatan dengan hari libur maka pelaporannya dapat dilakukan maksimal hari kerja berikutnya. Hal ini sebagaimana diatur dalam Pasal 173 ayat (1) PMK 81/2024.
Dengan demikian, adanya libur panjang Nyepi dan Idulfitri membuat batas akhir penyetoran dan pelaporan SPT Masa PPN jatuh pada 8 April 2025.
Namun, pengusaha kena pajak (PKP) yang melaporkan SPT Masa PPN untuk masa pajak Februari 2025 lebih dari 8 April 2025 tidak akan dikenakan sanksi denda sepanjang dilaporkan maksimal 10 April 2025.
Sebab, dirjen pajak memberikan penghapusan sanksi atas keterlambatan pelaporan SPT Masa PPN untuk masa pajak Februari 2025 hingga 10 April 2025. Penghapusan sanksi keterlambatan pelaporan SPT Masa PPN tersebut sebagaimana diputuskan dalam Keputusan Dirjen Pajak No. KEP-67/PJ/2025.
“... keterlambatan penyampaian Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai untuk ... Masa Pajak Februari 2025 yang disampaikan setelah tanggal jatuh tempo penyampaian sampai dengan tanggal 10 April 2025,” bunyi penggalan diktum ketiga KEP-67/PJ/2025.
Namun, perlu dicatat bahwa KEP-67/PJ/2025 tidak mengatur penghapusan sanksi administrasi atas keterlambatan penyetoran PPN terutang untuk Masa Pajak Februari 2025 yang disetor setelah tanggal 8 April 2025. Simak Hati-Hati! Penghapusan Sanksi Coretax Tidak untuk Semua Masa Pajak. (sap)