Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews - Penggunaan Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) secara penuh bakal mulai berjalan pada 1 Juli 2024. Hal ini diatur dalam PMK 136/2023.
Penting bagi kita untuk memastikan NIK sudah padan dengan NPWP. Jika belum padan, seorang wajib pajak berisiko kesulitan mengakses layanan administrasi yang selama ini mensyaratkan NPWP.
Lantas bagaimana cara kita mengecek apakah NIK sudah padan atau tervalidasi dengan NPWP?
Caranya mudah. Cukup login ke akun DJP Online pada laman djponline.pajak.go.id. Jika berhasil login menggunakan NIK maka pemadanan data NIK dan NPWP sudah berhasil. Sebaliknya, jika login gagal dilakukan dengan NIK maka data NIK dan NPWP belum dipadankan.
Selain itu, wajib pajak juga bisa mengecek profil pada menu Profil DJP Online. Jika pada tab Data Utama tertera keterangan Valid maka pemutakhiran data NIK-NPWP sudah berhasil.
Wajib pajak juga perlu memastikan tab data lainnya terisi dan valid, termasuk tab pada data KLU serta Anggota Keluarga.
Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas DJP Dwi Astuti menuturkan integrasi NIK sebagai NPWP bertujuan untuk memudahkan wajib pajak mengakses berbagai layanan perpajakan. Berdasarkan PMK 136/2023, penggunaan NIK sebagai NPWP bakal diimplementasikan penuh mulai 1 Juli 2024.
Dia menjelaskan wajib pajak akan kesulitan melaksanakan hak dan/atau kewajiban perpajakannya apabila NIK-nya belum valid sebagai NPWP.
Selain itu, wajib pajak yang tidak memadankan NIK-NPWP juga akan terkendala saat menggunakan layanan administrasi dari pihak lain yang mensyaratkan penggunaan NPWP. Contohnya, layanan pencairan dana pemerintah, ekspor impor, perbankan, pendirian badan usaha, perizinan, dan lainnya.
Untuk itu, Dwi menyarankan wajib pajak segera melakukan pemadanan NIK sebagai NPWP melalui DJP Online. Apabila mengalami kendala, wajib pajak dapat menghubungi Kring Pajak atau KPP terdekat melalui email atau saluran lain. (sap)