SEWINDU DDTCNEWS
KEBIJAKAN PERDAGANGAN

Cadangan Pangan RI Masih Ada 1,4 Juta Ton di Akhir 2023

Redaksi DDTCNews
Jumat, 29 Desember 2023 | 19.15 WIB
Cadangan Pangan RI Masih Ada 1,4 Juta Ton di Akhir 2023

Sejumlah pekerja menata karung berisi beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) di gudang Perum Bulog cabang Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Kamis (21/12/2023). ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas.

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah memastikan cadangan pangan pemerintah (CPP) masih aman. Hingga pengujung 2023, volume cadangan pangan RI tercatat sebanyak 1,4 juta ton. 

Angka cadangan pangan pada akhir tahun ini masih lebih besar dibanding periode yang sama pada tahun-tahun sebelumnya yang sebanyak 800.000 hingga 1,2 juta ton. 

"Cadangan pangan nasional terpantau cukup di akhir tahun ini. Masyarakat dapat menghadapi tahun baru 2024 dengan nyaman, silakan belanja seperlunya," kata Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, dikutip pada Jumat (29/12/2023). 

Zulkifli juga menyampaikan bahwa inflasi sesuai target. Mendag mengatakan periode Nataru 2024 ini menjadi penegas terjaganya pasokan dan harga bapok sepanjang 2023. Pasalnya, menurut Zulkifli, inflasi secara tahun kalender (berjalan) per November 2023 tercatat sebesar 2,19%. Angka ini masih lebih rendah dibandingkan inflasi pada periode yang sama tahun lalu, yakni 2,86%.

"Masyarakat tak perlu khawatir. Pemerintah menjamin harga dan pasokan bapok terkendali sehingga inflasi tetap terjaga sesuai target. Inflasi masih dalam sasaran 2-4 persen," kata Zulkifli dalam keterangan tertulis.

Kementerian Perdagangan, imbuh Zulkifli, secara periode melakukan pemantauan harga dan pasokan melalui Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP). Berdasarkan hasil pantauan 679 pasar di 503 kabupaten/kota pada akhir pekan lalu, secara umum harga bapok cenderung stabil.

Komoditas aneka cabai mulai mengalami penurunan harga di sebagian besar wilayah Sumatra, Jawa, dan Sulawesi seiring pasokan yang meningkat. Secara nasional, harga cabai merah keriting turun menjadi Rp63.700/kg dari harga pada pekan sebelumnya yang mencapai Rp72.800/kg.

Sementara itu, harga beberapa komoditas lainnya terpantau stabil. Komoditas tersebut antara lain tepung terigu Rp13.200/kg, daging ayam ras Rp36.200/kg, telur ayam ras Rp29.400/kg, dan bawang putih Rp33.000/kg.

Di sisi lain, harga minyak goreng juga terpantau stabil sepanjang 2023. Stabilitas harga ini ditopang program Domestic Market Obligation (DMO) yang mampu menjaga pasokan minyak goreng dalam negeri.

Menjelang Natal dan Tahun Baru atau dalam tiga bulan terakhir, realisasi program ini telah mendekati 100% dengan proporsi Minyakita terjaga 35%. Adapun untuk harga rata-rata nasional minyak goreng curah tercatat Rp14.500/liter, Minyakita Rp15.100/liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp20.600/liter.

Mendag Zulkifli Hasan menambahkan, Kemendag telah melakukan beberapa langkah konkret dalam menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga pangan. Langkah tersebut yaitu pertama, dengan mengintensifkan pemantauan ketersediaan pasokan dan perkembangan harga barang kebutuhan pokok pada 679 pasar di 503 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Kedua, mendorong produsen minyak goreng memenuhi kewajiban DMO dengan proporsi Minyakita sebesar 40 persen. Langkah ini bertujuan untuk memastikan kecukupan dan stabilitas harga minyak goreng di dalam negeri pada periode Natal dan Tahun Baru.

Ketiga, Kemendag bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional dan Bulog mengakselerasi pendistribusian beras SPHP dan Gerakan Pangan Murah di berbagai wilayah di Indonesia.

Keempat, Kemendag terus berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional dan Pemerintah Daerah untuk mendorong dilakukannya subsidi ongkos angkut dalam rangka distribusi barang kebutuhan pokok, khususnya komoditas bawang merah dan cabai yang saat ini panennya masih sporadis di sentra tertentu.

Untuk komoditas cabai, saat ini mengalami tren penurunan harga di berbagai pasareceran seiring panen yang mulai berlangsung di sentra produksi.

Kelima, khusus komoditas yang pemenuhannya berasal dari impor, Kemendag memastikan manajemen importasi yang tepat waktu dan tepat jumlah sesuai dengan koordinasi yang dilakukan antarkementerian dan lembaga terkait.

Keenam, Kemendag memastikan kelancaran distribusi selama arus pergerakan lalu lintas Natal dan Tahun Baru dengan bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan dan Kepolisian RI guna memastikan kelancaran distribusi bapok. Selain itu, Kemendag mengintensifkan distribusi melalui program Gerai Maritim untuk wilayah Indonesia Timur.

Ketujuh, Kemendag melakukan pengawasan distribusi barang kebutuhan pokok dgn melibatkan Satuan Tugas Pangan pangan untuk mencegah upaya spekulasi/penimbunan oleh oknum pelaku usaha menjelang dan selama Natal dan Tahun Baru. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
Facebook DDTC
Twitter DDTC
Line DDTC
WhatsApp DDTC
LinkedIn DDTC
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.