Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews - Melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 66/2023, pemerintah memerinci tata cara penilaian dan penghitungan penghasilan berupa natura dan kenikmatan.
Bila penghasilan yang diterima adalah natura, nilai yang dipakai adalah nilai pasar. Jika penghasilan yang diterima berbentuk kenikmatan, nilai kenikmatan adalah sebesar biaya yang dikeluarkan atau seharusnya dikeluarkan oleh pemberi kenikmatan.
"Dalam hal penggantian atau imbalan dalam bentuk natura merupakan barang yang semula ditujukan untuk diperjualbelikan oleh pemberi dalam bentuk tanah/bangunan, dinilai berdasarkan nilai pasar," bunyi Pasal 22 ayat (2) huruf a PMK 66/2023, dikutip pada Rabu (5/7/2023).
Apabila natura adalah barang selain tanah/bangunan yang semula ditujukan untuk diperjualbelikan, nilai pasar yang dimaksud adalah harga pokok penjualan (HPP).
Lebih lanjut, jika kenikmatan sehubungan dengan pekerjaan diberikan dengan masa manfaat lebih dari 1 bulan, penilaian dilakukan setiap bulan selama pemanfaatan dari kenikmatan yang dimaksud.
Dalam hal kenikmatan diberikan kepada lebih dari 1 penerima, dasar penilaian kenikmatan adalah sebesar jumlah biaya yang dikeluarkan yang dialokasikan secara proporsional kepada setiap penerima kenikmatan berdasarkan pencatatan pemanfaatan kenikmatan.
Contoh penghitungan dari penilaian natura dan kenikmatan, kenikmatan dengan masa manfaat lebih dari 1 bulan, dan kenikmatan yang diberikan kepada lebih dari 1 penerima telah dicantumkan dalam Lampiran PMK 66/2023.
Untuk diperhatikan, PMK 66/2023 telah diundangkan pada 27 Juni 2023 dan resmi berlaku sejak 1 Juli 2023.
Untuk diketahui, imbalan dalam natura dan kenikmatan memiliki definisi yang berbeda. Imbalan dalam bentuk natura adalah imbalan dalam bentuk barang selain uang yang dialihkan kepada pemberi ke penerima sebagai bentuk penggantian atau imbalan atas pekerjaan atau jasa.
Sementara itu, imbalan berupa kenikmatan adalah imbalan dalam bentuk hak atas pemanfaatan suatu fasilitas atau pelayanan. Fasilitas atau pelayanan tersebut bisa bersumber dari aktiva pemberi atau aktiva pihak ketiga yang disewa pemberi. (rig)