PEMERIKSAAN KEUANGAN

BPK Tinjau Proses Kedatangan Jemaah Haji di Jeddah

Redaksi DDTCNews
Kamis, 16 Agustus 2018 | 15.54 WIB
BPK Tinjau Proses Kedatangan Jemaah Haji di Jeddah

Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah, Arab Saudi

JAKARTA, DDTCNews – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) meninjau proses kedatangan jemaah haji di Jeddah, dan memantau proses kedatangan Kloter 58 Embarkasi Jakarta-Pondok Gede di jalur fast track Gerbang A, Bandara Jeddah, Arab Saudi.

Wakil Ketua BPK Bahrullah Akbar yang datang bersama Anggota VI Harry Azhar Azis dalam kesempatan itu jugamenengok keberadaan klinik Kesehatan Haji Indonesia di Bandara Jeddah. “Soal kesehatan dan perjalanan memang jadi objek pantauan kami tiap tahun,” kata Bahrullah (14/8/2018).

Ia menambahkan pelaksanaan jalur cepat di Bandara King Abdulaziz, Jeddah, sudah berjalan dengan baik. Ia juga terkesan dengan kondisi lengang di bandara tersebut.  “Dulu sebelum-sebelumnya tak begini,” kata dia saat menengok bus yang mengangkut jamaah Indonesia ke Mekkah.

Rombongan BPK di Bandara Jeddah disambut oleh Konjen RI di Jeddah Hery Saripudin dan Kepala Daker Bandara Arsyad Hidayat. Rombongan BPK dibagi dua tim yang mengawasi kerja Kementerian Kesehatan dan Kementerian Agama. Mereka akan berada di Tanah Suci hingga 28 Agustus 2018.

Terkait dengan layanan kesehatan, Harry Azhar Aziz menambahkan masih ada rekomendasi BPK yang belum dijalankan perihal pelayanan kesehatan haji. Misalnya, terkait dengan layanan kesehatan, yaitu agar pelayanan kesehatan masuk dalam sistem Kedutaan Besar RI di Arab Saudi sebagai atase.

Menurutnya, hal tersebut penting karena pelayanan kesehatan haji tak bisa dibatasi waktu tugas selama penyelenggaraan. Menurutnya, ada jemaah Indonesia yang telah berada di Tanah Suci sebelum dan sesudah waktu penugasan tim kesehatan di Tanah Suci.

Harry agaknya tak menyinggung soal jamaah reguler karena seluruh jamaah reguler tiba di Tanah Suci selepas seluruh petugas tiba. Kendati demikian, menengok pelaksanaan tahun sebelumnya, ada sejumlah jamaah yang masih memerlukan perawatan di rumah sakit Arab Saudi pada akhir masa kepulangan jamaah.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengatakan BPK merekomendasikan perawatan kesehatan terpadu di Tanah Suci. “Sekarang belum terkomunikasikan. Sudah kita usulkan tahun lalu, tapi kayaknya masih agak panjang ceritanya,” kata Harry. (Gfa/Amu)

Editor :
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.