Ilustrasi.
KYOTO, DDTCNews - Kyoto akan menjadi kota pertama di Jepang yang memberlakukan pajak khusus atas rumah kosong.
Rencana pengenaan pajak atas rumah kosong akan mendapatkan persetujuan dari Kementerian Dalam Negeri Jepang dan ditargetkan berlaku mulai 2026.
"Pajak rumah kosong bakal mulai diterapkan pada 2026 demi meningkatkan keterjangkauan properti di tengah eksodus masyarakat muda yang kesulitan membeli rumah di Kyoto," tulis mainichi.jp dalam pemberitaannya, dikutip pada Minggu (26/3/2023).
Kyoto memiliki banyak bangunan bersejarah dan menerapkan aturan yang ketat untuk menjaga bangunan-bangunan tersebut. Akibatnya, harga rumah terus meningkat karena minimnya pasokan rumah baru.
Tak hanya atas rumah kosong, pajak ini juga bakal diberlakukan atas rumah liburan. Adapun rumah dengan nilai rendah dan rumah tradisional (machiya) bakal dikecualikan dari pajak ini.
Pemerintah Kyoto memperkirakan pajak ini akan menghasilkan tambahan penerimaan senilai JPY950 juta atau Rp109,2 miliar per tahun. Namun, biaya yang ditanggung otoritas untuk menerapkan pajak rumah kosong tersebut diperkirakan mencapai JPY200 juta.
Adapun jumlah rumah kosong yang bakal terdampak oleh kebijakan baru ini mencapai 15.000 unit dengan nilai ketetapan pajak yang bervariasi.
Contoh, unit apartemen tua dengan luas 60 meter persegi diperkirakan hanya akan dikenai pajak senilai JPY24.000 per tahun. Sebaliknya, apartemen mewah yang berlokasi di tengah kota dengan luas 100 meter persegi akan dikenai pajak senilai JPY939.000,00. (rig)