Ilustrasi.
WASHINGTON D.C., DDTCNews - Tingkat kemiskinan anak di Amerika Serikat meningkat dari 12,1% pada akhir 2021 menjadi 17% pada Januari 2022 lantaran berhentinya pemberian insentif dari pemerintah berupa child tax credit.
Center on Poverty and Social Policy at Columbia University menyebut angka kemiskinan anak di AS meningkat hingga 41% dalam kurun waktu sebulan. Setidaknya 3,7 juta anak jatuh ke dalam garis kemiskinan akibat tak menentunya nasib child tax credit.
"Ketika masih berlaku, child tax credit mampu memberikan bantalan bagi keluarga rentan di tengah pandemi," tulis Center on Poverty and Social Policy at Columbia University dalam studinya, dikutip pada Kamis (3/3/2022).
Terhitung sejak Maret 2021, kredit pajak senilai US$3.600 diberikan kepada wajib pajak yang memiliki anak berusia di bawah 6 tahun dan senilai US$3.000 bila wajib pajak memiliki anak berusia 6 hingga 17 tahun.
Hasilnya, terdapat 36 juta rumah tangga dan 61 juta anak-anak di AS yang mendapatkan manfaat dari child tax credit sepanjang Juli hingga Desember 2021.
Pemerintah AS sesungguhnya hendak melanjutkan pemberian child tax credit melalui beleid Build Back Better Act yang diusung Presiden AS Joe Biden. Namun, masih terdapat beberapa Senator AS dari Partai Demokrat yang tak mau menyetujui beleid tersebut.
Beberapa senator memandang child tax credit menurunkan produktivitas perekonomian AS. Sebab, insentif tersebut dapat dimanfaatkan, meskipun wajib pajak tidak sedang bekerja.
Sebagian Senator AS dari Partai Demokrat mengaku bersedia untuk melanjutkan pemberian child tax credit apabila stimulus ini hanya diberikan khusus bagi mereka yang bekerja.
Namun, terdapat sebagian senator yang memandang child tax credit tak perlu dilanjutkan. Pemberian stimulus tersebut dinilai meningkatkan peredaran uang dan inflasi. (rig)