Ilustrasi.
COPENHAGEN, DDTCNews – Pemerintah dan partai koalisi sepakat untuk mencabut subsidi berupa pengurangan pajak atas renovasi perbaikan rumah mulai 1 April 2022 lantaran pasar perumahan dan konstruksi kembali menggeliat.
"Kami mencabut subsidi bangunan karena pasar perumahan dan konstruksi saat ini sudah terlalu panas," ujar Pemimpin Partai Sosial Liberal Sofie Carsten Nielsen dikutip dari thelocal.dk, Selasa (7/12/2021).
Saat ini, permintaan untuk konstruksi telah meningkat secara dramatis sehingga pasokan tidak dapat lagi memenuhi permintaan. Dengan demikian, pemerintah menganggap insentif berupa pengurangan pajak tidak lagi diperlukan.
Subsidi berupa pengurangan pajak atas perbaikan rumah dikenal dengan nama håndværkerfradrag. Dalam aturannya, subsidi pajak sebenarnya tidak hanya ditujukan untuk perbaikan rumah, tetapi juga untuk jasa rumah tangga tertentu yang dilakukan di rumah.
Sebagai gambaran, besaran pengurangan pajak atas layanan perbaikan rumah tertentu adalah sekitar 26%. Jadi ketika wajib pajak mengeklaim DKK3.000, wajib pajak tersebut dapat menghemat pajak sekitar DKK780.
Meskipun pengurangan pajak atas perbaikan rumah akan dicabut, pengurangan pajak lainnya untuk layanan rumah akan tetap dipertahankan. Hal tersebut telah dikonfirmasi oleh Menteri Keuangan Nicolai Wammen.
“Tantangan terbesar yang kami miliki terkait dengan industri jasa Denmark adalah pembangunan dan ekstensi. Untuk itu, unsur bangunan (subsidi) kita cabut. Tapi kami sangat prihatin dengan kondisi pekerjaan di sektor jasa," tuturnya. (vallen/rig)