NORWEGIA

Penjualan Mobil Listrik Makin Besar, Insentif Pajak Bakal Dicabut

Redaksi DDTCNews
Kamis, 25 November 2021 | 16.00 WIB
Penjualan Mobil Listrik Makin Besar, Insentif Pajak Bakal Dicabut

Ilustrasi. Pemilik mobil Tesla Tim Shim, 42, merekam video "unboxing" dari mobil Model 3 barunya di Singapura, Senin (25/10/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Edgar Su/AWW/djo

OSLO, DDTCNews - Lonjakan penjualan dan populasi mobil listrik dinilai menimbulkan risiko fiskal baru karena pemerintah kehilangan basis pajak kendaraan bermotor dengan bahan bakar konvensional energi fosil.

Jubir Federasi Otomotif Norwegia Anette Berve mengatakan mobil listrik menyumbang 77,5% dari total penjualan nasional hingga September 2021. Hal tersebut menjadi prestasi karena menjadikan Norwegia sebagai pemimpin pertumbuhan mobil listrik global.

Namun, pada saat bersamaan, muncul risiko fiskal karena berkurangnya basis pajak kendaraan bermotor dengan energi BBM secara signifikan. Sementara itu, mobil listrik justru mendapatkan banyak fasilitas pajak dari pemerintah.

"Jadi ini menjadi bentrokan untuk dua tujuan yang berbeda," katanya, Kamis (25/11/2021).

Berve menuturkan pemerintah perlu mencari cara untuk memulihkan penerimaan dari hilangnya basis pemajakan mobil konvensional. Terlebih, basis pajak kendaraan mobil dengan bahan bakar minyak akan hilang karena penjualannya akan dihentikan pada 2025.

Dia menyampaikan sudah muncul rencana untuk memajaki mobil listrik atau mobil ramah lingkungan lainnya seperti kendaraan hybrid. Dia memperkirakan kendaraan dengan basis hybrid dan penjualan mobil listrik bekas menjadi pintu masuk rezim pajak kendaraan ramah lingkungan.

Selain itu, mobil listrik kelas premium dengan harga lebih dari 600.000 kroner Norwegia juga bisa menjadi sasaran untuk dipungut pajak kendaraan bermotor. Skema pajak kendaraan listrik tersebut diperkirakan dipungut rutin setiap tahun.

"Asosiasi percaya akan muncul kebangkitan pungutan pajak tahunan atas kepemilikan mobil listrik," tutur Berve.

Sementara itu, anggota parlemen dari Partai Buruh Frode Jacobsen belum membuka detail kebijakan fiskal, khususnya untuk mobil listrik. Dia menyampaikan proses pembahasan pagu anggaran masih dilakukan dengan pemerintah.

Menurutnya, sudah ada proposal untuk mengenakan pajak atas kendaraan ramah lingkungan. Namun kebijakan tersebut akan dilakukan secara terbatas dan dilakukan bertahap.

"Pajak mobil listrik mewah tidak akan dimasukkan dalam anggaran tahun depan. Proposal saat ini baru mencakup peningkatan pajak untuk beberapa kendaraan hybrid plug-in," jelasnya seperti dilansir wired.com. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.