Ilustrasi. Kantor Google
MADRID, DDTCNews - Google News akan kembali aktif di Spanyol setelah layanan tersebut sempat dicabut pada 2014.
Country Manager Google Spanyol Fuencisla Clemares mengatakan layanan Google News kembali hadir di Spanyol mulai tahun depan. Layanan tersebut aktif kembali setelah panduan hak cipta Uni Eropa diadopsi Pemerintah Spanyol.
"Kami menutup Google News pada 2014 karena UU setempat. Hari ini kami mengumumkan Google News akan segera tersedia lagi di Spanyol seusai ketentuan hak cipta Eropa diperkenalkan Pemerintah Spanyol," katanya, Kamis (4/11/2021).
Clemares menerangkan layanan Google News ditutup pada Desember 2014 sebagai respons terhadap UU Spanyol. Beleid tersebut mewajibkan news aggregator membayar biaya lisensi kolektif saat menerbitkan kembali berita atau menerbitkan cuplikan berita. Biaya lisensi tersebut disebut sebagai pajak google di Spanyol.
Tujuh tahun berselang, Google News kembali hadir di Negeri Matador. Adopsi panduan hak cipta Eropa dalam ketentuan domestik membuka ruang bagi Google melakukan negosiasi langsung dengan perusahaan media terkait dengan pencatutan berita di laman Google.
Dengan regulasi tersebut, lanjut Clemares, pembaca dan perusahaan media akan diuntungkan. Bagi jurnalis dan penerbit, mereka bisa menggunakan wadah Google News untuk menggaet lebih banyak pembaca dan menghasilkan lebih banyak trafik pembaca.
" Google News membantu orang untuk mendapatkan informasi dari lebih banyak sumber berita yang menjadi alat utama memerangi informasi yang salah. Jurnalis dan penerbit bisa menemukan lebih banyak pembaca dan menghasilkan trafik yang berharga," ujarnya.
Clemares menambahkan kehadiran UU baru membuat semua media di Spanyol, baik besar maupun kecil, mempunyai hak sama atas penggunaan konten mereka di laman Google News. Setiap media bisa membuat keputusan mandiri, bagaimana konten akan ditampilkan dalam layanan tersebut.
"UU hak cipta yang baru memungkinkan media Spanyol untuk membuat keputusan sendiri bagaimana konten mereka dapat ditemukan dan bagaimana mereka ingin menghasilkan uang dari konten itu," sebut Clemares seperti dilansir silicon.co.uk. (rig)