Wakil Perdana Menteri Thailand Somkid Jatusripitak.
BANGKOK, DDTCNews—Kabinet Thailand menyetujui paket langkah-langkah stimulus senilai Th฿117 miliar atau setara dengan Rp57 triliun untuk mengurangi dampak dari wabah virus Corona yang telah menginfeksi lebih dari 800 orang di negara itu.
Wakil Perdana Menteri Thailand Somkid Jatusripitak mengatakan stimulus itu antara lain pemberian uang tunai Th฿45 miliar untuk 3 juta pekerja di luar sistem jaminan sosial. Adapun yang sudah ikut sistem jaminan sosial mendapatkan peningkatan kompensasi pengangguran hingga 50% dari gaji.
“Langkah-langkah yang diumumkan hari ini harus memadai untuk saat ini. Tetapi akan ada paket stimulus lain, untuk membantu petani yang terkena dampak kekeringan dan untuk memacu perekonomian,” katanya dalam keterangan pers di Bangkok, Selasa (24/3/2020).
Somkid menambahkan dengan stimulus tersebut 3 juta pekerja di luar sistem jaminan sosial akan menerima Th฿5.000 baht per bulan selama 3 bulan ke depan. Petugas kesehatan juga akan meraih pembebasan pajak pribadi sebagai kompensasi risiko karena membantu mengendalikan virus Corona.
Selain itu, ada pinjaman darurat senilai Th฿10.000 per orang dengan bunga bulanan 0,1% tanpa jaminan, pinjaman khusus senilai Th฿50.000 per orang dengan bunga bulanan 0,35% dengan jaminan, dan tarif bunga Pegadaian milik negara akan turun menjadi 0,125% per bulan.
“Kemudian ata pengurangan premi asuransi kesehatan yang meningkat menjadi Th฿25.000 baht dari Th฿15.000, dan serta pelatihan untuk para pencari kerja. Bantuan-bantuan ini kami harapkan dapat meringankan beban masyarakat,” katanya.
Menurut Somkid, seperti dilansir bangkokpost.com, selain untuk orang pribadi, ada pula pinjaman untuk perusahaan atau usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Pinjaman tersebut hingga Th฿3 juta senilai total Th฿10 miliar dengan tingkat bunga 3% dalam 2 tahun pertama.
Pemerintah juga akan menunda pembayaran pajak, antara lain pelaporan surat pemberitahuan (SPT), pengarsipan cukai, pengajuan cukai perusahaan migas, pembebasan bea impor obat terkait Covid-19, serta pembebasan pajak dan pemotongan biaya restrukturisasi utang dari lembaga non-keuangan.
Untuk perpanjangan pelaporan SPT perusahaan, baik dari 1 April atau 1 Juli mundur ke 30 Agustus atau 29 September. Begitu pula pelaporan SPT orang pribadi mundur ke 31 Agustus dari sebelumnya 30 Juni 2020. Langkah ini diharapkan membantu menanggung kesulitan ekonomi warga.
Awal Maret lalu, Pemerintah Thailand telah menyetujui langkah-langkah stimulus yang diperkirakan akan menyuntikkan Th฿400 miliar ke dalam perekonomian yang sudah lesu. Perekonomian Thailand tumbuh 2,4% tahun lalu, laju terlemah dalam 5 tahun.
Beberapa ekonom mengharapkan pertumbuhan ekonomi tahun ini terkontraksi karena wabah virus Corona. Thailand kemarin melaporkan 106 kasus virus Corona baru dan tiga kematian lainnya, dengan total menjadi 827 kasus dan 4 kematian. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.