Ilustrasi.
SACRAMENTO, DDTCNews – Gubernur California Gavin Newsom mengusulkan pajak baru pada produk rokok elektronik yang mengandung nikotin. Newson mengusulkan pajak tersebut lantaran khawatir dengan epidemi vaping di kalangan anak muda.
Untuk itu, Newsom mengusulkan pajak berdasarkan kadar nikotin yang akan membuat vape dikenakan pungutan senilai US$2 (setara Rp27.526) untuk setiap 40 miligram nikotin. Menurut Newson, tarif tersebut setara dengan pajak pada sebungkus rokok.
“Ini membuat saya takut sebagai orangtua, mendengar apa yang diberitahukan kepada saya tentang apa yang terjadi di sekolah menengah. Saya pikir pajak vape ini sudah lama tertunda," kata Newsom, Jumat (10/1/20120)
Saat mengumumkan rencana tersebut, Newson mengutip data laporan federal yang menunjukkan lonjakan jumlah remaja pengguna vape. Laporan tersebut memperkirakan 5 juta siswa sekolah menengah pertama dan menengah atas menggunakan rokok elektrik dalam 30 hari terakhir.
Jumlah tersebut menunjukkan peningkatan yang signifikan dari jumlah tahun sebelumnya yang masih sekitar 3,6 juta. Para ahli mengatakan langkah Newson tepat karena pajak baru ini dapat membuat produk vape secara harga di luar jangkauan beberapa konsumen muda.
Pajak baru ini diharapkan menghasilkan US$32 juta (setara Rp440,4 miliar) untuk tahun fiskal berikutnya. Selanjutnya, penerimaan tersebut akan digunakan untuk program penegakan hukum, pencegahan vape di kaum muda, dan tenaga kesehatan.
Newson telah mengajukan aturan ini dalam anggaran negara 2020-2021. Pajak ini masih memerlukan persetujuan Badan Legislatif, tetapi diwacanakan berlaku mulai 1 Januari 2021. Dia juga mendukung rencana legislatif untuk melarang seluruh penjualan tembakau dengan rasa pada akhir tahun ini.
Senator Jerry Hill menyambut baik dukungan Newson pada larangan produk tembakau dengan rasa. Hill menyebut tembakau rasa sebagai ‘pintu masuk’ bagi kaum muda untuk merokok dan mulai kecanduan.
Proposal Newsom juga dipuji oleh Jim Knox, Direktur Pelaksana American Cancer Society Cancer Action Network di California. Dia mengatakan kenaikan pajak itu dapat digunakan untuk mengurangi konsumsi vape.
“Biasanya kenaikan pajak akan menghalangi penggunaan. Saya pikir ini adalah alat yang menjanjikan, tapi hal yang lebih penting adalah menyingkirkan tembakau rasa dari peredaran,” katanya.
Sementara itu, Tony Abboud, Direktur Eksekutif Vapor Technology Assn. – yang mewakili industri vape – mengatakan kelompoknya juga khawatir tentang fenomena vape di kaum muda. Namun, dia menolak proposal baru tersebut karena dianggap dianggap tidak adil.
“Penting untuk memastikan bahwa pengenaan pajak pada produk vape tidak melebihi batasan usia yang diterapkan di tembakau, alkohol, dan ganja," kata Abboud. (kaw)