AMERIKA SERIKAT

IMF Dorong Negara Fokus Reformasi Pajak di Tengah Gejolak Tarif AS

Aurora K. M. Simanjuntak
Jumat, 09 Mei 2025 | 19.30 WIB
IMF Dorong Negara Fokus Reformasi Pajak di Tengah Gejolak Tarif AS

Logo International Monetary Fund (IMF). REUTERS/Benoit Tessier/File Photo

WASHINGTON D.C, DDTCNews - International Monetary Fund (IMF) mendorong tiap negara untuk melakukan reformasi fiskal, termasuk reformasi di bidang pajak, guna menghadapi tarif bea masuk resiprokal Presiden AS Donald Trump.

Menurut Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva, reformasi fiskal merupakan salah satu langkah untuk memitigasi rencana pengenaan bea masuk resiprokal AS. Sebab, kebijakan Trump ini menimbulkan ketidakpastian perekonomian dan ketegangan perdagangan.

"Negara-negara harus fokus pada reformasi fiskal internal, termasuk reformasi pajak, di tengah ketidakpastian global yang disebabkan oleh tarif AS," katanya, dikutip pada Jumat (9/5/2025).

Selain mendorong tiap negara melakukan reformasi fiskal, lanjut Georgieva, IMF juga menyoroti kondisi negara-negara berpenghasilan rendah di tengah tingginya ketidakpastian ekonomi global.

Dia berpandangan negara-negara berpenghasilan rendah lebih baik fokus dalam menjaga mobilisasi sumber daya domestik (domestic resource mobilization) atau meningkatkan kinerja penerimaan pajak negaranya.

Dengan meningkatkan penerimaan pajak atau pendapatan secara umum, negara akan memiliki ruang fiskal yang lebih besar. Saat dibutuhkan, pemerintah bisa memakai ruang fiskal itu untuk melakukan belanja yang bersifat tidak wajib di tengah gejolak global ini.

"Kita tidak bisa membiarkan negara-negara dengan rasio pajak di bawah 15% ini sulit menjalankan fungsinya," tutur Georgieva.

Dia pun meminta sebagian besar negara di Afrika untuk lebih fokus untuk menguatkan perekonomian domestik mereka untuk mengurangi dampak guncangan eksternal imbas pengenaan tarif bea masuk AS.

Georgieva juga meyakini banyak cara yang bisa dilakukan negara-negara untuk memperluas basis pajak. Selain itu, banyak pula upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi penghindaran dan penggelapan pajak.

"Menggunakan teknologi atau digitalisasi seperti yang dilakukan beberapa negara untuk mengejar penerimaan pajak adalah hal yang sangat baik untuk dicontoh," jelasnya seperti dilansir Tax Notes International. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Ingin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkini?Ikuti DDTCNews WhatsApp Channel & dapatkan berita pilihan di genggaman Anda.
Ikuti sekarang
News Whatsapp Channel
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.