AMERIKA SERIKAT

AS Bakal Kenakan Bea Masuk 25 Persen atas Mobil hingga Obat Impor

Muhamad Wildan
Sabtu, 22 Februari 2025 | 10.30 WIB
AS Bakal Kenakan Bea Masuk 25 Persen atas Mobil hingga Obat Impor

U.S. President Donald Trump addresses a Republican Governors Association dinner, at the National Building Museum in Washington, D.C., U.S., February 20, 2025. REUTERS/Kent Nishimura.

WASHINGTON D.C., DDTCNews - Amerika Serikat (AS) berencana untuk mengenakan bea masuk atas impor kendaraan bermotor, semikonduktor, dan produk farmasi.

Menurut Presiden AS Donald Trump, bea masuk yang akan dikenakan atas ketiga barang tersebut sebesar 25% atau lebih. Bea masuk sebesar 25% atas impor kendaraan bermotor rencananya akan diberlakukan mulai 2 April.

"Tarifnya akan mencapai 25% atau lebih. Tarif akan ditingkatkan jauh lebih tinggi dalam kurun waktu 1 tahun," ujar Trump, dikutip Sabtu (22/2/2025).

Khusus untuk impor semikonduktor dan produk farmasi, Trump mengatakan bea masuk atas kedua barang tersebut belum akan diberlakukan dalam waktu dekat.

Trump mengatakan AS memberikan waktu kepada pelaku usaha sektor semikonduktor dan farmasi untuk menanamkan modal dan membangun pabrik di AS.

Perusahaan yang memproduksi semikonduktor dan produk farmasi di dalam AS bakal terhindar dari pengenaan bea masuk. "Ketika mereka datang ke AS dan memiliki pabrik di sini, tidak ada bea masuk," ujar Trump seperti dilansir theguardian.com.

Sebagai informasi, pemerintahan Trump menyoroti perlakuan tidak adil oleh negara mitra atas industri kendaraan bermotor AS. Pasalnya, kendaraan bermotor AS dikenai bea masuk dengan tarif tinggi oleh negara mitra. Sebaliknya, bea masuk yang dikenakan AS atas kendaraan bermotor asing hanya sebesar 2,5%.

Contoh, selama ini AS mengenakan bea masuk hanya sebesar 2,5% terhadap mobil yang diimpor dari Uni Eropa. Namun, Uni Eropa justru mengenakan bea masuk sebesar 10% atas mobil yang diekspor AS ke benua tersebut.

"Kurangnya timbal balik ini adalah salah satu sumber defisit neraca perdagangan AS. Pasar negara mitra yang tertutup telah mengurangi ekspor AS, sedangkan pasar AS yang terbuka telah menghasilkan impor yang signifikan. Keduanya melemahkan daya saing AS," tulis White House.

White House mengeklaim AS mencatatkan defisit neraca perdagangan barang terhitung sejak 1975. Pada 2024, defisit neraca perdagangan AS sudah melebihi US$1 triliun.

Menurut White House, bea masuk resiprokal akan meningkatkan daya saing industri AS, menekan defisit neraca dagang, memperkuat ekonomi nasional, dan menyejahterakan pekerja AS. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.