Ilustrasi.
MADRID, DDTCNews - Pemerintah Spanyol berencana mengenakan pajak hingga 100% terhadap properti yang dibeli oleh individu selain penduduk dari negara-negara Uni Eropa, termasuk Inggris.
Perdana Menteri Pedro Sanchez mengatakan kebijakan pajak tinggi untuk properti yang dimiliki penduduk non-Uni Eropa ini memang belum pernah ada sebelumnya. Menurutnya, kebijakan tersebut diperlukan untuk mengatasi ancaman krisis rumah di Spanyol.
"[Kawasan] Barat menghadapi tantangan besar agar masyarakat tidak terbagi menjadi 2 kelas, yakni tuan tanah kaya dan penyewa miskin," katanya, dikutip pada Minggu (19/1/2025).
Sanchez menuturkan individu selain penduduk Uni Eropa telah membeli 27.000 unit properti di Spanyol pada 2023. Properti tersebut ternyata bukan untuk ditinggali, tetapi hanya agar menghasilkan uang bagi pemiliknya.
Menurutnya, pemerintah tidak dapat membiarkan penduduk selain Uni Eropa menimbun properti di Spanyol. Oleh karena itu, pemerintah merancang kebijakan yang dapat memprioritaskan kepemilikan rumah bagi para penduduk lokal.
Namun, dia belum menjelaskan lebih detail skema pajak yang bakal dikenakan terhadap rumah milik penduduk non-Uni Eropa. Usulan pengenaan pajak tinggi tersebut akan disampaikan kepada parlemen setelah melewati kajian secara saksama.
Pengenaan pajak tinggi terhadap rumah milik penduduk non-Uni Eropa menjadi salah satu kebijakan yang disiapkan Sanchez untuk mendorong keterjangkauan perumahan di negara tersebut.
Langkah lain yang disiapkan termasuk pembebasan pajak bagi pemilik properti yang menyediakan perumahan murah, pengalihan lebih dari 3.000 rumah ke badan perumahan umum baru, dan pengenaan pajak yang lebih tinggi untuk apartemen turis.
"Tidak adil jika mereka yang memiliki 3, 4, atau 5 apartemen yang disewakan dalam jangka pendek membayar pajak lebih sedikit daripada hotel," ujar Sanchez seperti dilansir bbc.com. (rig)