PRANCIS

Amerika Dukung Desakan Prancis Soal Pajak Minimum Korporasi Global

Redaksi DDTCNews
Kamis, 28 Februari 2019 | 17.21 WIB
Amerika Dukung Desakan Prancis Soal Pajak Minimum Korporasi Global

Menteri Keuangan Amerika Serikat Steven Mnuchin (kiri) saat bertemu dengan Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire (kanan). (foto: Washington Post)

JAKARTA, DDTCNews – Amerika Serikat mendukung Prancis yang mendesak adanya tarif pajak minimum korporasi global untuk negara-negara maju di seluruh dunia.

Dukungan disampaikan Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Steven Mnuchin saat bertemu dengan Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire di Paris pada Rabu (27/2/2019) waktu setempat. Tarif pajak minimum ini menjadi langkah untuk membatasi penghindaran pajak oleh perusahaan multinasional.

“Ini adalah sesuatu yang benar-benar kami dukung, bahwa tidak ada pengejaran [perlombaan tarif] ke bawah dalam perpajakan,” kata Steven, seperti dikutip pada Kamis (28/2/2019).

Dorongan multilateral tentang tarif pajak minimum ini memang akan menjadi prioritas Prancis selama masa kepresidenannya di negara-negara G7 tahun ini. Hal ini untuk merespons tekanan kepada pemerintah adanya fiscal optimisation.

Dengan fiscal optimisation, perusahaan-perusahaan multinasional besar mendeklarasikan pendapatannya di negara-negara yang memiliki tarif pajak rendah. Padahal, sebagian besar bisnis perusahaan tersebut dilakukan di tempat lain.

Prancis sendiri telah secara khusus menentang Google, Amazon, dan raksasa teknologi lainnya yang selama ini mendeklarasikan pendapatan lingkup Eropa mereka di negara-negara dengan tarif pajak rendah. Negara-negara tersebut seperti Irlandia dan Luksemburg.

"Sebuah mekanisme untuk pajak minimum global pada tingkat G7 adalah cara terbaik untuk bergerak maju mengenai hal ini,” kata Bruno Le Maire, seperti dilansir france24.

Sekadar informasi, kunjungan Mnuchin ke Paris terjadi ketika Washington berusaha untuk mendapatkan dukungan Eropa bagi kandidatnya untuk memimpin Bank Dunia, David Malpass, yang merupakan kritikus terhadap lembaga multilateral dan loyalis terhadap Presiden Donald Trump. (kaw)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.