BERITA TERKINI
Ilustrasi.
BONTANG, DDTCNews – DPRD Kota Bontang, Kalimantan Timur menyoroti laporan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Bontang lantaran nominal pajak yang disetorkan wajib pajak selalu sama setiap bulannya.
Anggota Komisi B Bontang Nursalam menyebut idealnya nominal pajak barang dan jasa tertentu (PBJT) atas jasa parkir, jasa perhotelan, dan makanan/minuman, yang disetorkan berbeda-beda. Sebab, setoran tersebut merupakan pajak yang dibayarkan konsumen yang jumlahnya fluktuatif.
“Hal tersebut pasti pendapatannya berbeda-beda, kenapa pembayaran tiap bulan selalu sama?” katanya, dikutip pada Minggu (16/2/2025).
Nursalam menyoroti nominal yang disetorkan wajib pajak selalu sama setiap bulannya, yaitu senilai Rp20 juta. Untuk itu, dia menyarankan Bapenda memasang tapping box. Menurutnya, tapping box berguna untuk merekam pendapatan tiap harinya sehingga lebih transparan.
“Kalau ada tapping box, ini semua terekam dan tidak bisa bohong. Jadi, 10% itu lebih maksimal,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bapenda Bontang Syahruddin menyebut Bapenda selama ini telah menurunkan personil apabila terdapat laporan yang mencurigakan. Misal, apabila terdapat pembayaran pajak yang dinilai tidak maksimal oleh suatu usaha.
“Contoh Mi Gacoan, kami turunkan personil untuk melakukan pengecekan langsung, karena kami rasa pembayaran pajaknya tidak rasional, terkait pajak parkir dan restoran,” tuturnya seperti dilansir radarbontang.com.
Sebagai informasi, tapping box adalah perangkat yang dipasang pada usaha yang dikelola wajib pajak untuk monitoring transaksi usaha secara online. Pemasangan tapping box membuat setiap transaksi yang terjadi di tempat usaha wajib pajak dapat terekam.
Umumnya, tapping box dipasang pada tempat usaha yang menjadi objek pajak daerah, seperti restoran, hotel, tempat hiburan, dan tempat parkir. Alat perekam ini biasanya juga menghubungkan antara sistem kasir dan sistem pada Bapenda. (rig)
