PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL

Bantu Korban PHK, Jokowi Minta Wali Kota Gencarkan Program Padat Karya

Dian Kurniati | Kamis, 11 Februari 2021 | 14:54 WIB
Bantu Korban PHK, Jokowi Minta Wali Kota Gencarkan Program Padat Karya

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pembukaan Munas Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi), Kamis (11/2/2021). (tangkapan layar Youtube)

JAKARTA, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh wali kota memperbanyak program padat karya untuk mempekerjakan kembali korban pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat pandemi Covid-19.

Jokowi mengatakan pandemi Covid-19 telah menyebabkan banyak perusahaan mengalami tekanan berat hingga pegawainya di-PHK. Menurutnya, wali kota bisa membantu korban PHK tersebut melalui program padat karya agar kembali memperoleh penghasilan.

"Masyarakat di bawah harus diberikan penghasilan yang seluas-luasnya, diberikan pekerjaan yang seluas-luasnya," katanya dalam pembukaan Munas Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi), Kamis (11/2/2021).

Baca Juga:
Target Pajak Terus Naik, DJP Komitmen Perbaiki Struktur Organisasi

Jokowi mengatakan satu-satunya penggerak perekonomian masyarakat saat ini hanya dari belanja pemerintah, yakni APBN dan APBD. Oleh karena itu, dia menyarankan wali kota menggunakan APBD untuk proyek-proyek yang bisa dibangun menggunakan skema padat karya.

Proyek itu misalnya perbaikan infrastruktur jalan kampung, puskesmas, posyandu, serta sekolah. Dia meyakini program padat karya akan menyerap lebih banyak tenaga kerja sehingga korban PHK dapat kembali memperoleh gaji dan memulihkan daya belinya.

Menurutnya, pengerjaan berbagai proyek pada semua kementerian saat ini juga diarahkan melalui skema padat karya. "Kita harus bergotong-royong agar semua warga yang kehilangan pekerjaan bisa mendapat penghasilan. Goal-nya ke sana," ujarnya.

Baca Juga:
Apa Itu Penilaian Kantor dan Lapangan dalam Penentuan NJOP?

Selain itu, Jokowi juga meminta wali kota tetap memberikan banyak bantuan sosial untuk kelompok masyarakat miskin yang tidak bisa berpartisipasi dalam program padat karya.

Dia kemudian menyinggung peran konsumsi rumah tangga yang masih menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pada 2020, ekonomi Indonesia terkontraksi 2,07%, terendah sejak krisis moneter 1998 yang minus 13,16%.

Konsumsi rumah tangga tercatat mengalami kontraksi 2,63%, sementara konsumsi pemerintah tumbuh 1,94%. Simak ‘Pertama Sejak Krismon, Pertumbuhan Ekonomi 2020 Minus 2,07%’. (kaw)


Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 25 September 2023 | 16:45 WIB REFORMASI PAJAK

Target Pajak Terus Naik, DJP Komitmen Perbaiki Struktur Organisasi

Senin, 25 September 2023 | 16:30 WIB KAMUS PAJAK

Apa Itu Penilaian Kantor dan Lapangan dalam Penentuan NJOP?

Senin, 25 September 2023 | 12:26 WIB ANALISIS PAJAK

Perlukah Pengenaan Pajak Pencemaran Lingkungan?

BERITA PILIHAN
Senin, 25 September 2023 | 17:00 WIB INFLASI TAHUNAN

Fenomena El Nino Berdampak ke Inflasi? Ini Kata Kemenkeu

Senin, 25 September 2023 | 16:45 WIB REFORMASI PAJAK

Target Pajak Terus Naik, DJP Komitmen Perbaiki Struktur Organisasi

Senin, 25 September 2023 | 16:30 WIB KAMUS PAJAK

Apa Itu Penilaian Kantor dan Lapangan dalam Penentuan NJOP?

Senin, 25 September 2023 | 14:45 WIB DDTC ACADEMY - EXCLUSIVE SEMINAR

Memahami Perkembangan Pilar 1 Proposal OECD

Senin, 25 September 2023 | 14:15 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Social Commerce Bakal Diatur, Hanya untuk Promosi Barang dan Jasa

Senin, 25 September 2023 | 12:30 WIB PMK 92/2023

Sri Mulyani Perbarui Mekanisme Pertanggungjawaban Pajak DTP

Senin, 25 September 2023 | 12:26 WIB ANALISIS PAJAK

Perlukah Pengenaan Pajak Pencemaran Lingkungan?

Senin, 25 September 2023 | 11:45 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Ada Komite Kepatuhan, KPP Terbitkan SP2DK Harus Berdasarkan Data Pusat

Senin, 25 September 2023 | 11:30 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Ada Tren Kenaikan Harga Gula Pasir, BPS Ungkap Dampaknya ke Inflasi