Presiden Meksiko Lopez Obrador.
MEKSIKO, DDTCNews—Presiden Meksiko Lopez Obrador menolak usulan pemberian insentif pajak untuk pelaku usaha yang terdampak virus Corona lantaran dapat berdampak terhadap hidup masyarakat miskin.
Obrador mengatakan pemerintah membutuhkan uang dari pajak untuk membantu kelompok lapisan termiskin yang paling tertekan karena virus Corona. Dia mengaku tidak peduli meski banyak pihak yang mengkritik keputusannya.
“Tiap penangguhan atau pengurangan pajak berarti lebih sedikit uang dalam kas pemerintah, sehingga sedikit pula kemampuan untuk membantu yang membutuhkan,” katanya, Jumat (3/4/2020).
Obrador menilai kelompok yang paling membutuhkan bantuan pemerintah misalnya orang lanjut usia, perempuan dan anak anak-anak, penyandang disabilitas, serta petani dan pengusaha kecil.
Sementara pada petani dan pengusaha kecil tersebut, ia menyebut mereka membutuhkan kredit dengan bunga ringan.
Sebelumnya, para pengusaha mendesak pemerintah memberikan stimulus fiskal untuk industri yang terdampak Corona. Mereka merasa membutuhkan insentif pajak agar dapat bertahan dari pandemi.
Insentif yang dimaksud adalah penangguhan pembayaran pajak tahunan selama enam bulan, dan kelonggaran pada jenis-jenis pajak lain agar bisa dibayar secara mencicil, sehingga likuiditas perusahaan tetap terjaga.
Sementara itu, Gubernur Jalisco Enrique Alfaro Ramirez mendukung usulan pengusaha karena negara bagiannya menempati peringkat ketiga ekonomi terbesar di Meksiko. Jalisco juga menjadi penyumbang 6,3% PDB Meksiko.
“Kami meminta Presiden memenuhi permintaan pengusaha dari negara ini, karena kebijakan itu juga untuk memastikan orang-orang tidak kehilangan pekerjaannya,” katanya dilansir dari Mexiconewsdaily.
Dalam sejarah, Meksiko pernah memberikan bantuan ekonomi kepada pelaku bisnis selama masa krisis di antaranya Dana Perbankan Penjamin Simpanan yang mengubah utang bank menjadi utang publik selama krisis keuangan pertengahan 1990-an. (rig)