PER-03/PJ/2022
Surat Permohonan NSFP ke KPP Tak Perlu Ditempel Meterai
Redaksi DDTCNews | Jumat, 30 Desember 2022 | 11:07 WIB
Surat Permohonan NSFP ke KPP Tak Perlu Ditempel Meterai

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Saat meminta jatah nomor seri faktur pajak (NSFP) kepada KPP terdaftar, pengusaha kena pajak tidak perlu membubuhi meterai dalam surat permohonan.

Sesuai dengan contoh surat permintaan NSFP yang terlampir dalam Perdirjen PER-03/PJ/2022, dokumen surat hanya perlu dilengkapi dengan tanda tangan PKP orang pribadi atau wakil/kuasa PKP yang mengajukan permintaan NSFP.

"Surat permohonan NSFP tidak perlu menggunakan meterai, ya," cuit Ditjen Pajak (DJP) melalui akun @kring_pajak, dikutip pada Jumat (30/12/2022).

Baca Juga:
Penghasilan Nihil atau di Bawah PTKP? NPWP Bisa Tetap Aktif, Asalkan…

Sesuai dengan PER-03/PJ/2022 s.t.d.d. PER-11/PJ/2022, NSFP bisa diperoleh melalui 2 skema, yakni permohonan secara elektronik dan permintaan langsung ke KPP tepat PKP dikukuhkan. Jika permintaan disampaikan langsung kepada KPP atau KP2KP, PKP perlu menggunakan format surat sesuai dengan yang terlampir dalam PER-03/PJ/2022.

Perlu dicatat, NSFP hanya diberikan kepada PKP yang memenuhi beberapa syarat. Pertama, memiliki kode aktivasi dan password yang sudah terlebih dulu diberikan oleh KPP. Kedua, memiliki akun PKP yang telah diaktivasi.

Ketiga, telah melaporkan SPT Masa PPN untuk 3 Masa Pajak terakhir sesuai dengan kewajibannya yang telah jatuh tempo secara berturut-turut pada tanggal PKP mengajukan permintaan PKP.

Jika permintaan NSFP dilakukan secara online melalui e-Nofa, ada sejumlah hal yang perlu disiapkan PKP. Pertama, sertifikat elektronik (sertel) yang telah ter-install pada browser. Kedua, password e-Nofa. Ketiga, passphrase sertifikat elektronik. Keempat, wajib pajak perlu memastikan telah melaporkan SPT Masa PPN untuk 3 bulan terakhir. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 24 Maret 2023 | 10:42 WIB ADMINISTRASI PAJAK Penghasilan Nihil atau di Bawah PTKP? NPWP Bisa Tetap Aktif, Asalkan…
Jumat, 24 Maret 2023 | 09:00 WIB LAYANAN PAJAK Catat! Layanan Lupa EFIN di M-Pajak Masih Terbatas untuk Android
Kamis, 23 Maret 2023 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK Bagaimana Cara Aktivasi EFIN tapi Belum Punya NPWP Fisik?
Kamis, 23 Maret 2023 | 10:30 WIB KPP PRATAMA SEMARANG CANDISARI Edukasi PKP, DJP Jelaskan Bedanya Faktur Pajak Pengganti dan Batal
BERITA PILIHAN
Jumat, 24 Maret 2023 | 10:42 WIB ADMINISTRASI PAJAK Penghasilan Nihil atau di Bawah PTKP? NPWP Bisa Tetap Aktif, Asalkan…
Jumat, 24 Maret 2023 | 09:15 WIB KEPATUHAN PAJAK Ingatkan Lapor SPT, Ketua MPR: Pajak yang Dibayar Kembali ke Rakyat
Jumat, 24 Maret 2023 | 09:00 WIB LAYANAN PAJAK Catat! Layanan Lupa EFIN di M-Pajak Masih Terbatas untuk Android
Jumat, 24 Maret 2023 | 08:46 WIB BERITA PERPAJAKAN HARI INI Penundaan Pelunasan Cukai Diperlonggar, Sudah Ada yang Memanfaatkan
Kamis, 23 Maret 2023 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK Bagaimana Cara Aktivasi EFIN tapi Belum Punya NPWP Fisik?
Kamis, 23 Maret 2023 | 14:32 WIB KONSULTASI PAJAK WP OP Gunakan NPPN, Penghasilan Royalti Dapat Tarif PPh Lebih Rendah?
Kamis, 23 Maret 2023 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH Objek dan Tarif Pajak Reklame di UU HKPD
Kamis, 23 Maret 2023 | 10:30 WIB KPP PRATAMA SEMARANG CANDISARI Edukasi PKP, DJP Jelaskan Bedanya Faktur Pajak Pengganti dan Batal