EFEK VIRUS CORONA

Simon Cowell Desak Selebritas Untuk Tidak Pakai Uang Wajib Pajak

Redaksi DDTCNews | Sabtu, 25 April 2020 | 07:00 WIB
Simon Cowell Desak Selebritas Untuk Tidak Pakai Uang Wajib Pajak

Simon Cowell. (foto: AFP) 

LONDON, DDTCNews—Produser dan juri dalam kompetisi bakat The X Factor, Simon Cowell mendesak para selebritas yang menjadi pengusaha untuk membayar gaji karyawannya tanpa mengandalkan dana talangan dari para pembayar pajak.

Tak bisa dimungkiri, pandemi virus Corona atau Covid-19 membuat geliat usaha tertekan, tak terkecuali bisnis para selebritas. Bahkan, banyak selebritas yang meminta dana talangan dari pemerintah untuk menyelamatkan bisnisnya.

Namun Simon Cowell menganggap permintaan dana talangan dari para selebritas tersebut tidak tepat. Dia menilai selebritas seharusnya memikirkan cara lain dalam menyelamatkan usahanya, bukan dengan mengandalkan dana talangan.

Baca Juga:
Inggris Beri Insentif PPN untuk Produk Rumah Tangga yang Disumbangkan

Pria berumur 60 tahun ini dikabarkan membayar penuh 50 karyawan yang bekerja di rumah produksinya, Syco yang berlokasi di London dan Los Angeles. Meski operasional rumah produksinya terhenti, ia memastikan gaji karyawan aman.

“Saya tahu sekarang ini masa sulit. Kita khawatir dengan keluarga, kesehatan, bayar cicilan, pekerjaan, dan lain sebagainya. Tapi saya yakin pebisnis memiliki sumber daya yang tersedia untuk membantu,” tuturnya.

Duncan Bannatyne, selebritas yang juga seorang pengusaha, mendukung pernyataan Simon Cowell. Dia mengaku lebih memilih untuk meminjam uang di bank ketimbang meminta dana dari pemerintah atau para pembayar pajak.

Baca Juga:
Zaskia Gotik Ingatkan WP Segera Urus SPT Tahunan dan Validasi NIK-NPWP

“Bisnis yang baik akan mendapatkan uang dari bank,” tuturnya dilansir dari Mirror UK.

Selebritas yang meminta dana talangan dari pemerintah di antaranya seperti Richard Branson yang meminta negara untuk menolong perusahaannya Virgin Arlantic.

Istri dari pesepakbola David Beckham, Victoria Beckham juga diketahui mengandalkan uang pembayar pajak untuk menggaji 30 karyawannya. Pemerintah Inggris membayar sekitar 80% gaji karyawan atau sekitar £2.500 per bulan (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Sabtu, 20 April 2024 | 17:30 WIB LAYANAN KEPABEANAN

Daftar IMEI di Bandara Bisa 24 Jam? Begini Kata Bea Cukai

Sabtu, 20 April 2024 | 16:45 WIB KEPATUHAN PAJAK

Periode SPT Badan Sisa Sepekan, Perusahaan Belum Operasi Tetap Lapor?

Sabtu, 20 April 2024 | 16:30 WIB KEANGGOTAAN FATF

Di FATF, Sri Mulyani Tegaskan Komitmen RI Perangi Kejahatan Keuangan

Sabtu, 20 April 2024 | 16:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Ada Ketidakpastian, Sri Mulyani Yakin Ekonomi RI Sekuat Saat Pandemi

Sabtu, 20 April 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN BEA CUKAI

Apa Beda Segel dan Tanda Pengaman Bea Cukai? Simak Penjelasannya

Sabtu, 20 April 2024 | 12:00 WIB KEPATUHAN PAJAK

Minta Perpanjangan Lapor SPT Tahunan? Ingat Ini Agar Tak Kena Sanksi

Sabtu, 20 April 2024 | 11:30 WIB KABUPATEN BULUNGAN

Sukseskan Program Sertifikat Tanah, Pemkab Beri Diskon BPHTB 50 Persen

Sabtu, 20 April 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Faktor-Faktor yang Menentukan Postur APBN Indonesia

Sabtu, 20 April 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Jasa Konstruksi Bangunan bagi Korban Bencana Bebas PPN, Ini Aturannya