Sekolah online. (Foto:Â Chen Zhonghao/Xinhua/bbrtv.com)
KUALA LUMPUR, DDTCNews - Serikat Profesi Guru Nasional Malaysia meminta pemerintah mendukung kegiatan belajar online dengan memberikan insentif pajak kepada orang tua siswa.
Sekretaris Jenderal Serikat Profesi Guru Nasional Harry Tan Huat Hock mengatakan aktivitas belajar online akan dimulai pada 20 Januari 2021. Karena itu, orang tua siswa membutuhkan tax holiday dan pembebasan pajak atas pembelian perangkat elektronik untuk belajar online.
"Masalah kurangnya akses telah berkali-kali kami sampaikan karena dapat memengaruhi efektivitas program belajar di rumah, terutama di antara anak-anak yang kurang beruntung," katanya, Senin (18/1/2021).
Tan mengatakan sekolah perlu memastikan semua siswa memiliki akses ke perangkat digital dan layanan Internet yang andal. Menurutnya, pemberian insentif pajak akan membuat harga perangkat digital lebih terjangkau bagi orang tua murid.
Dia juga menyarankan pemerintah bekerja sama dengan lembaga swadaya masyarakat dan swasta dalam memenuhi kebutuhan perangkat digital untuk siswa tidak mampu.
Terlepas dari ketersediaan perangkat elektronik, Tan menilai sistem pembelajaran online sudah menghadapi tantangan berat. Misalnya, mengenai motivasi belajar siswa yang menurun jika tanpa kehadiran guru secara fisik, serta manajemen waktu yang buruk.
Masalah lainnya, waktu belajar online yang berbenturan dengan jadwal orang tua siswa bekerja, sehingga sulit mendampingi anaknya. Di samping itu, sebagian guru masih membutuhkan pelatihan memakai perangkat elektronik demi memastikan proses pembelajaran virtual bisa berjalan efektif.
Dilansir dari freemalaysiatoday.com, Kementerian Pendidikan Malaysia mengumumkan semua siswa SD, SMP, dan SMA menjalani pembelajaran online mulai 20 Januari 2021.
Proses pembelajaran tatap muka baru akan dibuka kembali pada tahun ajaran baru. Hanya siswa yang mengikuti ujian publik dan ujian internasional yang diizinkan mendatangi sekolah. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.