RAPBN 2022

Selenggarakan Sherpa G20, Kemenko Minta Tambahan Anggaran

Dian Kurniati | Senin, 14 Juni 2021 | 17:00 WIB
Selenggarakan Sherpa G20, Kemenko Minta Tambahan Anggaran

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kedua kiri) berbincang dengan Menko PMK Muhadjir Effendy (kedua kanan) sebelum dimulainya mengikuti rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/6/2021). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.

JAKARTA, DDTCNews – Menko Perekonomian Airlangga Hartarto meminta tambahan anggaran dalam pagu indikatif APBN 2022 senilai Rp108,1 miliar untuk program dukungan manajemen dan koordinasi pelaksanaan kebijakan oleh Kemenko Perekonomian.

"Jadi dari anggaran semula senilai Rp394,9 miliar, ditambahkan Rp108,1 miliar sehingga total anggaran yang diminta mencapai Rp503,01 miliar," katanya saat rapat kerja bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR, Senin (14/6/2021).

Airlangga menuturkan Kemenko Perekonomian membutuhkan tambahan anggaran lantaran terdapat kebutuhan terkait dengan peningkatan layanan dukungan manajemen dan penugasan strategis yang belum terakomodasi dalam pagu indikatif 2022.

Baca Juga:
Gaji Anggota Firma atau CV Tak Bisa Dibiayakan, Harus Dikoreksi Fiskal

Untuk program dukungan manajemen, tambahan anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp26 miliar. Anggaran tersebut akan digunakan di antaranya untuk peningkatan kompetensi jabatan fungsional senilai Rp3 miliar.

Lalu, digunakan untuk peningkatan layanan publikasi kebijakan sejumlah Rp15 miliar, serta layanan sarana prasarana internal seperti penggantian elevator, penggantian pengolahan data, dan kesehatan senilai Rp8 miliar.

Untuk program pelaksanaan kebijakan, tambahan anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp82,1 miliar. Nanti, anggaran tersebut akan digunakan untuk penyelenggaraan kegiatan sherpa presidensi G20 senilai Rp62,1 miliar.

Baca Juga:
Kring Pajak Jelaskan Syarat Piutang Tak Tertagih yang Dapat Dibiayakan

Kemudian, digunakan untuk memenuhi kebutuhan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional sejumlah Rp15 miliar, dan pengembangan program ketahanan pangan yaitu food estate senilai Rp5 miliar.

Sementara itu, anggota Banggar DPR memutuskan untuk menyetujui tambahan anggaran tersebut. Namun, Ketua Banggar DPR mengingatkan menko perekonomian untuk memperhatikan catatan yang disampaikan anggotanya.

"Kami bersepakat terhadap kebutuhan itu, lebih-lebih akan ada event [KTT G20] di Bali yang belum dialokasikan sekitar Rp650 miliar," tutur Ketua Banggar Said Abdullah. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Sabtu, 20 April 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN BEA CUKAI

Apa Beda Segel dan Tanda Pengaman Bea Cukai? Simak Penjelasannya

Sabtu, 20 April 2024 | 12:00 WIB KEPATUHAN PAJAK

Minta Perpanjangan Lapor SPT Tahunan? Ingat Ini Agar Tak Kena Sanksi

Sabtu, 20 April 2024 | 11:30 WIB KABUPATEN BULUNGAN

Sukseskan Program Sertifikat Tanah, Pemkab Beri Diskon BPHTB 50 Persen

Sabtu, 20 April 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Faktor-Faktor yang Menentukan Postur APBN Indonesia

Sabtu, 20 April 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Jasa Konstruksi Bangunan bagi Korban Bencana Bebas PPN, Ini Aturannya

Sabtu, 20 April 2024 | 09:30 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Jaga Kesinambungan Fiskal 2025, Pemerintah Waspadai Tiga Hal Ini

Sabtu, 20 April 2024 | 09:00 WIB KABUPATEN SUKABUMI

Ada Hadiah Umrah untuk WP Patuh, Jenis Pajaknya akan Diperluas

Sabtu, 20 April 2024 | 08:47 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

SPT yang Berstatus Rugi Bisa Berujung Pemeriksaan oleh Kantor Pajak

Sabtu, 20 April 2024 | 08:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Dorong Pertumbuhan Ekonomi 2025, Insentif Ini Disiapkan untuk Investor