LAPORAN DDTC DARI LONDON

DDTC Indonesian Tax Manual 2024 Masuk Koleksi 2 Perpustakaan di London

Redaksi DDTCNews
Senin, 23 September 2024 | 17.05 WIB
DDTC Indonesian Tax Manual 2024 Masuk Koleksi 2 Perpustakaan di London

Managing Partner DDTC Consulting David Hamzah Damian (kanan) bersama sejumlah mahasiswa penerima beasiswa LPDP yang kini bermukim di London, UK. 

LONDON, DDTCNews - Buku terbitan terbaru DDTC, yakni DDTC Indonesian Tax Manual 2024 versi Bahasa Inggris resmi menjadi koleksi perpustakaan milik dua perguruan tinggi terbaik di London, UK. 

Buku dengan judul lengkap DDTC Indonesian Tax Manual: Navigating the Dynamics of Tax Regulations tersebut kini dipajang di perpustakaan London School of Economics and Political Science (LSE) dan King's College London. 

Dalam waktu dekat, buku yang disusun oleh Founder DDTC Darussalam dan Danny Septriadi bersama para profesional DDTC, yakni David Hamzah DamianRomi IrawanB. Bawono Kristiaji, dan Atika Ritmelina M tersebut bisa diakses melalui katalog koleksi perpustakaan yang tersedia secara online

Penyerahan buku terbaru DDTC itu dilakukan secara langsung oleh Managing Partner DDTC Consulting David Hamzah Damian kepada pengelola perpustakaan London School of Economics and Political Science (LSE) dan King's College London. 

Selain menyerahkan buku, kunjungan David ke London juga untuk menghadiri seremoni penyerahan penghargaan bidang pajak yang diterima oleh DDTC dalam ajang Asia-Pacific (APAC) Tax Awards 2024. Penghargaan oleh International Tax Review (ITR) tersebut diterima pada malam puncak ITR APAC Tax Awards 2024 yang berlangsung di Leonardo Royal Hotel Tower Bridge London, UK, Rabu (18/9/2024).

David mengatakan usai merampungkan rangkaian acara ITR APAC Tax Awards 2024, dirinya menyempatkan diri berkunjung ke dua perpustakaan yang dikelola oleh LSE dan King's College London. Di sana dirinya mendapat sambutan hangat dari para pustakawan. 

Masuknya buku Indonesian Tax Manual 2024 versi Bahasa Inggris ke dua perpustakaan yang dinaungi oleh perguruan tinggi top dunia itu, imbuh David, menjadi capain penting bagi DDTC. Dengan begitu, akademisi dan periset pajak yang tengah menempuh pendidikan di LSE dan King's College London bisa menggunakan buku yang disusun oleh profesional DDTC sebagai literatur penelitiannya. 

Heather Dawson, librarian yang bertugas di LSE, mengapresiasi niat baik DDTC untuk membagikan buku terbarunya. Hal ini, ujarnya, tentu akan menambah koleksi LSE terkait dengan isu pajak di Indonesia yang terbilang cukup terbatas. 

"Kami akan senang menerima publikasi DDTC dalam Bahasa Inggris ini. Saya memastikan buku ini ditambahkan ke dalam katalog kami (LSE)," kata Dawson. 

Respons serupa juga disampaikan oleh John Wilby, staf pustakawan King's College London. Dia menyampaikan terima kasih kepada DDTC karena sudah mendonasikan buku sebagai investasi pengetahuan. Buku ini akan menambah opsi bagi akademisi dan peneliti untuk menggali lebih dalam lanskap pajak di Asia Tenggara, khususnya Indonesia. 

"Donasi buku ini kami terima dengan senang hati," kata Wilby. 

Usai menyerahkan buku ke kedua perpustakaan, David juga menyempatkan diri bertemu dengan sejumlah mahasiswa penerima beasiswa LPDP yang tengah menempuh pendidikan master di LSE dan King's College London. Diskusi mengalir dengan cukup santai tetapi serius dengan beragam topik yang dibahas. Salah satunya, update aturan perpajakan terkini yang juga diulas di dalam buku DDTC Indonesian Tax Manual 2024

Selain dua perpustakaan di London, DDTC juga akan mengirimkan buku teranyarnya ini ke sejumlah perpustakaan yang dikelola kampus-kampus ternama dunia yang berlokasi di Austria, Belanda, Belgia, Singapura, Malaysia, dan India.

Sebagai informasi, buku DDTC Indonesian Tax Manual 2024 dirilis bertepatan dengan momentum HUT ke-17 DDTC. Dalam penerbitan buku ke-25 dan 26 ini, DDTC juga membawa spirit kemenangan Asia-Pacific Pro Bono Firm of the Year Award dari International Tax Review (ITR), London, pada 2022 dan 2024.

Selama ini DDTC ITM hadir dalam versi bahasa Inggris. Sekarang, DDTC ITM versi bahasa Indonesia dihadirkan untuk memperkuat literasi sekaligus edukasi perpajakan kepada masyarakat Indonesia, tak terkecuali para calon-calon pembayar pajak pada masa depan.

Terlebih, DDTC ITM hadir untuk memudahkan pemahaman mengenai ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan di Indonesia. Harapannya, DDTC ITM menjadi panduan praktis bagi siapapun dalam menghadapi dinamika dan kompleksitas peraturan yang ada.

DDTC ITM 2024 membahas berbagai aspek perpajakan, mulai dari tingkat daerah, nasional, hingga internasional. Topiknya meliputi ketentuan umum dan tata cara perpajakan (KUP), pajak penghasilan (PPh), pajak pertambahan nilai (PPN), serta pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM).

Kemudian, ada topik pajak internasional, transfer pricing, bea dan cukai, insentif fiskal, bea meterai, pajak daerah, pajak karbon, serta perkembangan sektor perpajakan terkini. Buku DDTC ITM 2024 ditulis dengan update terakhir ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan Indonesia hingga Agustus 2024. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.