SELANDIA BARU

Permintaan Menyusut, Pengusaha Bir Minta Relaksasi Cukai

Dian Kurniati | Sabtu, 11 September 2021 | 10:30 WIB
Permintaan Menyusut, Pengusaha Bir Minta Relaksasi Cukai

Ilustrasi.

WELLINGTON, DDTCNews - Asosiasi Pengusaha Bir Selandia Baru (Brewers Association of New Zealand) meminta pemerintah memberikan relaksasi berupa pengembalian atau pengurangan cukai atas produk yang dikembalikan dan dimusnahkan.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Bir Dylan Firth mengatakan pandemi Covid-19 telah menyebabkan banyak hotel dan restoran di Selandia Baru tutup. Akibatnya, banyak bir yang dikembalikan kepada produsen untuk dimusnahkan walaupun sudah membayar cukai.

"Bisnis masih diharuskan membayar cukai yang didefinisikan sebagai pajak konsumsi, yang pada akhirnya tidak dikonsumsi," katanya, Selasa (7/9/2021).

Baca Juga:
Pemerintah Janji Seluruh Honorer Diangkat PPPK, Tes Hanya Formalitas

Firth mengatakan industri pembuatan bir menjadi salah satu sektor usaha yang mengalami tekanan berat akibat pandemi Covid-19 selama 18 bulan terakhir. Kebijakan lockdown telah membuat banyak bisnis hotel, restoran, dan toko minuman keras tutup sehingga permintaan bir menyusut.

Dalam periode pandemi pula, bir yang telah terdistribusi mengalami penurunan kualitas atau rusak sehingga banyak yang dikembalikan kepada produsen. Bir yang kualitasnya menurun tersebut tidak dapat dijual dan harus dimusnahkan.

Pada 2020, tercatat lebih dari 15.000 tong bir yang beredar di pasar harus dibuang karena rusak. Di sisi lain, pemerintah pada tahun lalu masih mengantongi NZ$411 juta atau Rp4,17 triliun penerimaan negara dari cukai bir.

Baca Juga:
Jokowi Minta Otorita IKN Jadi Model Transformasi Kerja bagi Pemda

Firth menjelaskan pengusaha harus melunasi pembayaran cukai ketika bir keluar dari pabrik. Kelonggaran hanya diberikan atas produk yang dianggap tidak dapat dijual karena rusak sebelum pabrik. Pada kondisi tersebut, bir dapat dibuang dan pengusaha tidak perlu membayar cukai.

Menurutnya, pemerintah perlu memberikan relaksasi pembayaran cukai untuk meringankan beban pengusaha seperti yang dilakukan negara tetangga, Australia. Menurutnya, produsen bir Australia telah mendapatkan keringanan berupa pengembalian cukai dan perpanjangan potongan cukai untuk produsen hingga NZ$100.000 .

"Apa yang kami cari hanyalah kelonggaran yang memungkinkan cukai dikembalikan jika produk dimusnahkan," ujar Firth dilansir voxy.co.nz.


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 15 Maret 2024 | 14:55 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Janji Seluruh Honorer Diangkat PPPK, Tes Hanya Formalitas

Kamis, 14 Maret 2024 | 11:15 WIB IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

Jokowi Minta Otorita IKN Jadi Model Transformasi Kerja bagi Pemda

Rabu, 06 Maret 2024 | 14:12 WIB ADMINISTRASI CUKAI

Ini Desain Pita Cukai 2024, Anda Sudah Pernah Lihat?

Selasa, 05 Maret 2024 | 17:07 WIB KERJA SAMA EKONOMI

Bertemu PM Selandia Baru, Jokowi Bahas Komitmen Investasi Rp149 Miliar

BERITA PILIHAN
Jumat, 29 Maret 2024 | 15:15 WIB KONSULTASI PAJAK

Beli Rumah Sangat Mewah di KEK Pariwisata Bebas PPh, Perlu SKB?

Jumat, 29 Maret 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jumlah Pemudik Melonjak Tahun ini, Jokowi Minta Warga Mudik Lebih Awal

Jumat, 29 Maret 2024 | 14:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Pengajuan Perubahan Kode KLU Wajib Pajak Bisa Online, Begini Caranya

Jumat, 29 Maret 2024 | 13:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu Pajak Air Tanah dalam UU HKPD?

Jumat, 29 Maret 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Perlakuan PPh atas Imbalan Sehubungan Pencapaian Syarat Tertentu

Jumat, 29 Maret 2024 | 10:30 WIB PERMENKOP UKM 2/2024

Disusun, Pedoman Soal Jasa Akuntan Publik dan KAP dalam Audit Koperasi