Menkeu Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Juni 2023.
JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah mencatat realisasi penerimaan pajak telah mencapai Rp830,29 triliun hingga Mei 2023. Capaian tersebut setara 48,33% dari target tahun ini senilai Rp1.718 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan penerimaan pajak tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 17,7% (year on year/yoy). Menurutnya, penerimaan pajak terus menunjukkan kinerja positif sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional meski mulai melambat.
"Kinerja penerimaan per bulan, baik yang disebut growth secara per bulan atau growth kumulatif memang menunjukkan penerimaan pajak pertumbuhannya makin melandai atau menurun. Pertumbuhan tidak sekuat seperti awal tahun," katanya dalam konferensi pers APBN Kita, Senin (26/6/2023).
Sri Mulyani mengatakan kinerja penerimaan pajak terus menggambarkan tren yang positif. Kinerja penerimaan pajak meningkat karena membaiknya aktivitas ekonomi masyarakat.
Meski demikian, kinerja penerimaan pajak dalam 2 tahun terakhir mulai mengalami perlambatan, terutama didorong penurunan harga komoditas dan perlambatan impor.
Apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, pertumbuhan penerimaan pajak hingga Mei 2023 memang lebih kecil. Hingga Mei 2022 lalu, penerimaan pajak mampu tumbuh mencapai 53,5% (yoy).
Secara bulanan, kinerja penerimaan pajak pada Mei 2023 tumbuh 2,9%. Kondisi ini jauh berbeda jika dibandingkan dengan kinerja pajak pada Januari 2023 yang tumbuh sebesar 48,6%, Februari 2023 tumbuh 30,4%, dan Maret 23,2%.
Menkeu memerinci penerimaan PPh nonmigas mencapai Rp486,94 triliun atau 55,74% dari target, sedangkan PPh migas Rp36,94 triliun atau 60,12% dari target. Sementara itu, realisasi PPN dan PPnBM tercatat senilai Rp300,64 triliun atau 21,31% dari target, serta PBB dan pajak lainnya Rp5,78 triliun atau 14,45 % dari target.
Meski menilai masih positif, Sri Mulyani menegaskan pemerintah akan tetap mewaspadai kinerja penerimaan pajak ke depan sejalan dengan volatilitas ekonomi global dan normalisasi basis penerimaan.
"Ini hal yang tentu patut kita syukuri dan kita jaga karena ini akan terus meningkatkan penerimaan negara dalam rangka penopang kegiatan-kegiatan perekonomian dalam bentuk belanja-belanja," ujarnya. (sap)