SEWINDU DDTCNEWS
PANDORA PAPERS

Pandora Papers dan Skandal Pajak Global, Ini yang Perlu Diketahui

Redaksi DDTCNews
Senin, 4 Oktober 2021 | 16.17 WIB
Pandora Papers dan Skandal Pajak Global, Ini yang Perlu Diketahui

WASHINGTON D.C., DDTCNews ā€“ Setelah kebocoran dokumenĀ keuangan dalam Panama Papers pada 2016 lalu terkuak, kini muncul Pandora Papers.

Laporan jurnalisme investigasi ini membeberkanĀ informasi mengenai siasat politik dan keuangan milikĀ para elite global. Pandora Papers tercatat sebagai kebocoran kerahasiaan keuangan terbesar sepanjang sejarah.

Kebocoran Pandora Papers ini dilaporkan olehĀ The International Consortium of Investigative Journalist (ICIJ), sebuah organisasi jurnalistikĀ nonprofit yang bermarkas di Amerika Serikat.Ā Mereka mengerahkan 600 jurnalis yang tersebar di 177 negara, termasuk Indonesia, untuk melakukan liputan investigasi.Ā 

"Kami berhasil memeroleh lebih dari 11,9 juta catatan keuangan. CatatanĀ ini terdiri dari 2,94 terabytes informasi rahasia dari 14 penyedia layanan asing," tulis ICIJ melalui laman resminya, Senin (4/10/2021).

Jutaan dokumen yang dikumpulkan para pewarta ICIJ terdiri dariĀ 6,4 juta berkas, 2,9 juta gambar dan foto, 716 email, serta dokumen lain terdiri dariĀ presentasi, rekaman suara, video, hingga spreadsheets.

Kebocoran Pandora Papers ini mengungkap dokumen transaksi keuangan dalam 5 dekade terakhir, dengan mayoritas transaksi terjadi di antara 1996 hingga 2020. Investigasi ini memberi gambaran secara luas mengenai praktik penghindaran pajak skala global.Ā 

Setidaknya ada 14 perusahaan cangkang yang menjadi sumber laporan jurnalisme investigasi ini. Tiga di antaranya dimiliki mantan pejabat pemerintah. Keempat belas perusahaan cangkang tersebut berdiri di yurisdiksi sepertiĀ Anguilla, Belize, Singapura, Swiss, Panama, Barbados, Siprus, Uni Emirat Arab, Bahama, Kepulauan Virgin Inggris, Seychelles, hinggaĀ Vietnam.Ā 

Seluruh data yang dikumpulkan terhubung dengan lebih dari 30.000 perusahaan dengan beragam bahasa, termasukĀ Inggris, Spanyol, China, Korea, Yunani, dan Rusia.

Apa saja skandalĀ keuangan yang diungkap?
Pandora papers mengungkap sejumlah skandal keuangan terbesar di dunia. Sebagian besar skandal menyangkut tentang praktik penghindaran pajak sertaĀ pendirian perusahaan cangkang di negara suaka pajak untuk menyiasati tarif pajak yang tinggi di yurisdiksi asal.

Pendirian perusahaan cangkang merupakan aktivitas legal. Namun, kerahasiaan yang diberikan berisiko menutupi praktik penyuapan, pencucian uang, pendanaan teorisme, hingga penghindaran pajak. Latar belakang dan peruntukan perusahaan cangkang inilah yang perlu penelusuran lebih dalam.

Sejumlah skandal yang disunggung dalam laporan ini adalah kasus suap dalam proyek raksasa Odebracht S.A. di Brazil,Ā dugaan penjarahan aset publikĀ di Venezuela, skandal sepak bolaĀ internasional FIFAGate, hingga kasus investasi dan pencucian uang sejumlah tokoh publik.

Laporan jurnalisme investigasi dalam Pandora Papers ini juga mengungkap fakta bahwa AS menjadi salah satu negara favorit untuk menyembunyikan aset dan harta.

Lucunya, perusahaan AS dan Barat justruĀ seringĀ menekan negara-negara kecil suaka pajak. Mereka mengklaim bahwa negara suaka pajak telah membiarkan masuknya aliran uang dan aset serta mengabaikan korupsi yang terjadi.

Tidak hanya itu, nama sejumlah pemimpin negara juga tertulis dalam Pandora Papers.Ā Investigasi ini mengungkapkan aset rahasia milik lebih dari 330 politisi dan pejabat publikĀ di lebih dari 90 negara. Bahkan 35 orang di antaranya merupakan para pemimpin negara, perwakilan, menteri, staf kepresiden, dan pejabat lainnya.

Sebagai informasi, proyek investigasi ini merupakan warisanĀ dari Panama dan Paradise Papers. Hasil investigasi dinamakan Pandora Papers berdasarkan cerita mitos kuno, kotak Pandora.

Sama seperti dalam mitos, fakta yang terkandung dalam Pandora Papers juga akan mengungkap masalah dan krisis besar manusia. (tradiva sandriana/sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
Facebook DDTC
Twitter DDTC
Line DDTC
WhatsApp DDTC
LinkedIn DDTC
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.