LAYANAN PAJAK

Lagi, Saluran Telepon Kring Pajak DJP Tak Dapat Diakses Pekan Ini

Redaksi DDTCNews | Senin, 01 November 2021 | 10:36 WIB
Lagi, Saluran Telepon Kring Pajak DJP Tak Dapat Diakses Pekan Ini

Informasi yang disampaikan DJP melalui Twitter.

JAKARTA, DDTCNews – Saluran telepon Kring Pajak masih belum bisa dimanfaatkan pada pekan ini.

Melalui unggahan di Twitter, akun contact centar Ditjen Pajak (DJP) tersebut menyatakan mulai hari ini, Senin (1/11/2021), hingga Jumat (29/10/2021), Kring Pajak hanya melayani melalui saluran digital. Pasalnya, ada perbaikan jaringan fiber optic.

“Sehubungan dengan perbaikan jaringan fiber optic yang berimbas pada saluran telepon Kring Pajak, 1-5 November 2021, untuk sementara, kami dapat dihubungi melalui saluran digital,” tulis otoritas dalam unggahannya.

Baca Juga:
Anggota DPR Ini Usul Insentif Pajak untuk Warga yang Adopsi Hewan Liar

Beberapa saluran digital yang bisa dimanfaatkan wajib pajak antara lain live chat pada laman http://pajak.go.id, email [email protected] dan [email protected], atau Twitter @kring_pajak. Saluran digital dapat dimanfaatkan pada hari dan jam kerja pukul 08.00—16.00 WIB.

“Mohon maaf atas ketidaknyamanannya,” imbuh DJP.

Dengan demikian, saluran telepon Kring Pajak kembali tidak bisa diakses untuk sementara waktu. Seperti diketahui, saluran telepon Kring Pajak menyediakan beragam layanan informasi. Syaratnya, wajib pajak perlu mempersiapkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi penelepon yang tidak memasukkan NPWP, layanan yang didapat hanya terbatas.

Baca Juga:
Punya Reksadana dan Saham, Gimana Isi Harga Perolehan di SPT Tahunan?

Dengan memasukkan NPWP, layanan informasi yang bisa didapat adalah pertama, layanan lupa electronic filing identification number (EFIN) dan permintaan kode verifikasi (token). Kedua, layanan perubahan data wajib pajak, penetapan pajak non-efektif, dan pengaktifan kembali wajib pajak non-efektif.

Ketiga, informasi dan aplikasi Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Keempat, informasi dan aplikasi pajak penghasilan (PPh). Kelima, informasi dan aplikasi pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penjualan barang mewah (PPnBM). Keenam, layanan pengaduan. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN