BERITA TERKINI
JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) memandang perguruan tinggi memiliki peran penting dalam membantu otoritas dalam menyosialisasikan berbagai kebijakan kepabeanan dan cukai.
Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa DJBC Nirwala Dwi Heryanto mengatakan selama ini DJBC menghadapi tantangan dalam mengedukasi publik mengenai setiap kebijakan yang dijalankan.
"Selama ini Bea Cukai punya tugas berat dalam hal menjaga pemahaman publik. Makanya kami senang sekali menerima mahasiswa untuk memahami apa tugas dan fungsi bea cukai," kata Nirwala dalam seminar nasional dengan tema Strategi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dalam Optimalisasi Penerimaan dari Sektor Kepabeanan dan Cukai yang digelar oleh Institut STIAMI, Kamis (18/9/2025).
Nirwala juga memanfaatkan kesempatan ini untuk memberikan pemahaman kepada para mahasiswa yang hadir mengenai tugas dan fungsi DJBC. Salah satunya, pertanyaan mendasar seperti 'Mengapa DJBC berada di bawah Kementerian Keuangan?'
Jawabannya sederhana. Hal itu karena DJBC memiliki tugas pokok di bidang fiskal, yakni memungut bea masuk, memungut bea keluar, dan memungut cukai di dalam negeri. Karena kementerian yang bertugas mengurusi fiskal adalah Kementerian Keuangan, jelas DJBC sudah semestinya berada di bawah rantai koordinasi Kementerian Keuangan.
"Lalu kenapa pegawai DJBC memakai baju seragam kayak militer? Pegang senjata, punya kapal patroli? Sering kejar-kejaran nangkep pengedar narkoba? Karena itu tidak lepas dari misi bea cukai, yakni berkaitan dengan industrial assistance dan community protection," kata Nirwala.
Tak cuma itu, DJBC juga mengemban tugas untuk menjaga perbatasan negara, khususnya mengawasi lalu lintas barang.
"Belum lagi ada 21 kementerian/lembaga yang 'menitipkan' ketentuan barang-barang yang keluar masuk lintas batas," kata Nirwala.
Nirwala juga berharap kerja sama antara DJBC dengan pihak perguruan tinggi bisa terus dijalin. DJBC, ujarnya, terbuka untuk melanjutkan kolaborasi dan sinergi terkait dengan diseminasi informasi kepabeanan dan cukai.
Sementara itu, Wakil Rektor II Institut STIAMI Euis Komalawati turut menyambut positif sinergi yang dibangun bersama dengan DJBC. Menurutnya, kegiatan kunjungan lapangan seperti hari ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa.
"Ini menjadi momentum untuk mahasiswa untuk bisa mempelajari banyak hal, karena di dunia kampus hanya teori. Sehingga acara seperti ini akan memberikan pengalaman yang baik untuk menunjang karier adik-adik mahasiswa nanti," kata Euis.
Dalam seminar nasional pada hari ini, hadir beberapa narasumber yang kompeten di bidangnya. Di antaranya, Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Penerimaan Direktorat Penerimaan dan Perencanaan Strategis DJBC Gigih Dwi Saputra serta Director of DDTC Fiscal Research & Advisory B. Bawono Kristiaji.
Selain itu, berjalannya diskusi juga dimoderatori oleh dosen Institut STIAMI Pebriana Arimbbi.
Menariknya, DDTC juga turut membagikan 5 buku terbitannya kepada 5 mahasiswa yang beruntung. Sebanyak 5 buah buku berjudul Konsep dan Aplikasi Pajak Penghasilan edisi Kedua akan dibagikan kepada 5 peserta seminar nasional. (sap)
