Foto udara lintasan lurus Pertamina Mandalika International Street Circuit saat matahari terbenam di KEK Mandalika, Kuta, Praya, Lombok Tengah, NTB, Kamis (14/10/2021).Ā ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/foc.
MATARAM, DDTCNews - Pelaku usaha hotel kelas melati di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengeklaim tidak mendapat manfaat dari perhelatan perdana Sirkuit Mandalika.
Ketua Perhimpunan Hotel Melati (PHM) Kota Mataram Gede Wenteng mengatakan gelaran World Superbike (WSBK) tidak memberikan dampak pada okupansi hotel kelas melati. Dia menyampaikan manfaat besar hanya dirasakan hotel di sekitar Sirkuit Mandalika, yang notabene kelasnya lebih tinggi.Ā
"Padahal kita sama-sama membayar pajak, tapi tidak ada libatkan kami [hotel kelas melati]," katanya dikutip pada Senin (25/10/2021).
Gede menyampaikan pelaku usaha hotel melati ikut berkontribusi dalam pembayaran pajak. Hal tersebut tetap dilakukan pelaku usaha bahkan pada situasi pandemi Covid-19.
Oleh karena itu, dia meminta pemerintah ikut melibatkan pelaku usaha akomodasi kelas menengah ke bawah. Menurutnya, tidak semua penonton balapan WSBK datang dari kelompok atas.
Selain itu, akomodasi di Kabupaten Lombok Tengah yang menjadi lokasi Sirkuit Mandalika belum memiliki infrastruktur yang lengkap untuk hotel menengah ke bawah. Oleh karena itu Pemprov NTB perlu ikut aktif mendukung pelaku usaha di hotel di Mataram untuk mendukung akomodasi perhelatan di Mandalika.
Dia menuturkan sampai saat ini Pemprov NTB melalui dinas pariwisata baru sebatas mendata pelaku hotel nonberbintang di Kota Mataram. Namun, belum ada langkah konkret mengajak pelaku usaha dalam perhelatan besar di NTB.
"Provinsi hanya data-data saja, di kota juga. Kita belum diajak kompromi, rapat hingga pemanggilan terkait kesiapan hotel melati di kota," ujarnya seperti dilansir Lombok Post. (sap)