Ilustrasi.
ZURICH, DDTCNews – Council on Economic Policies (CEP) dan Deutsches Institut für Entwicklungspolitik (DIE) meluncurkan laporan belanja perpajakan global bernama Global Tax Expenditures Database (GTED).
GTED menyediakan data belanja perpajakan dari berbagai yurisdiksi yang telah melaporkan belanja perpajakan terhitung sejak 1990. Pelaporan belanja perpajakan yang komprehensif dinilai penting untuk mendukung reformasi belanja perpajakan.
"GTED menyediakan sumber informasi yang diharapkan dapat meningkatkan pengawasan dan mendukung reformasi belanja perpajakan." ujar Senior Fellow dari CEP Agustin Redonda dalam keterangan resmi, dikutip Senin (21/6/2021).
Redonda menekankan setiap yurisdiksi harus memiliki desain kebijakan yang baik sehingga belanja perpajakan yang dikeluarkan mampu memberikan manfaat, bukan hanya menggerus basis penerimaan pajak.
Di beberapa negara, belanja perpajakan tercatat sangat besar. Contoh, belanja perpajakan Kolombia dan Mauritania yang mencapai 8% dari PDB. Di Yordania, total belanja perpajakan diperkirakan mencapai lebih dari 10% PDB.
Meski memiliki dampak yang besar terhadap anggaran dan postur penerimaan, sambung Redonda, dampak dan manfaat dari belanja perpajakan di berbagai negara ternyata masih belum dikaji secara mendalam.
Sementara itu, Senior Researcher dari DIE Christian von Haldenwang menuturkan peluncuran GTED tersebut diharapkan dapat mengubah diskursus publik dalam hal reformasi perpajakan dan keadilan pajak.
"Dalam beberapa tahun terakhir, revenue forgone di seluruh dunia mencapai US$3,5 triliun atau 24% dari total penerimaan pajak. Sudah saatnya belanja perpajakan mendapatkan perhatian publik dan akademisi yang lebih layak," ujarnya. (rig)