FILIPINA

China dan Asean Diminta Perangi Rokok Ilegal

Redaksi DDTCNews | Minggu, 03 November 2019 | 14:38 WIB
China dan Asean Diminta Perangi Rokok Ilegal

MANILA, DDTCNews—Pemerintah Filipina mendesak beberapa negara Asia Tenggara dan China untuk memerangi peredaran rokok ilegal. Sebab, peredaran rokok ilegal yang ada di Filipina bersumber dari China dan negara di kawasan Asia Tenggara.

Sekretaris Keuangan Filipina Carlos G. Dominguez III mengatakan faktor yang membantu industri ilegal ini tumbuh dengan pesat adalah kehadiran pabrik-pabrik pembuat rokok yang tidak terdaftar atau secara ilegal.

“Kami meningkatkan kewaspadaan terhadap rokok nonpajak yang beredar. Kami akan memerintahkan Bea Cukai memberi tahu rekan-rekan mereka di China dan semua negara Asean untuk mematuhi peraturan ekspor ke Filipina,” ujarnya, Sabtu (2/11/2019)

Baca Juga:
Catat! Ini Beda Layanan Bea Cukai, Imigrasi, dan Karantina Kesehatan

Tidak hanya itu, ada pula faktor lain yang mendorong industri ini berkembang, yaitu permintaan penduduk Filipina akan rokok yang bermerek Tiongkok.

Sementara itu, Kepala Bagian Penghasilan Internal Biro dan Ketua Tim Satuan Tugas Remedios Advincula Jr mengatakan munculnya industri pasar gelap rokok ilegal bermerek China ini menyebabkan kekhawatiran Pemerintah Filipina akan kerugian penerimaan negara.

"Pedagang yang tidak bermoral melihat peluang mengimpor rokok secara ilegal dari China di tengah meningkatnya pasar China di Filipina,” paparnya.

Baca Juga:
Modus Penipuan Catut Bea Cukai, Pelaku Kerap Berikan Nomor Resi Palsu

Selain itu, dirinya juga memperingatkan masyarakat tentang bahayanya rokok yang tidak dilekati oleh pita cukai atau rokok ilegal. Tidak hanya itu, rokok ilegal yang beredar di Filipina juga tidak dilengkapi peringatan kesehatan pada kemasan mereka.

Seperti diketahui, pada 27 Oktober 2019, pihak berwenang menyita setidaknya 2.727 kasus rokok Canon dan Fort yang diselundupkan dengan nilai Ph₱ 95 juta atau setara dengan Rp26 miliar dari sebuah kapal di perairan Siasi, Sulu, Filipina.

Tidak hanya itu, dua hari sebelumnya, gugus tugas Ditjen Pajak Filipina menyerbu sebuah gudang di Binondo, Manila, di mana mereka menyita setidaknya 145 kotak berisi 1,45 juta batang rokok dengan merek Tiongkok.

Seperti dilansir nst.com.my, rokok dan alkohol adalah dua produk yang menjadi peringkat teratas barang yang diselundupkan ke negara Filipina. Selanjutnya, diikuti oleh obat-obatan palsu dan produk kesehatatan pribadi. (MG-anp/Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 16 April 2024 | 14:00 WIB LAYANAN BEA DAN CUKAI

Modus Penipuan Catut Bea Cukai, Pelaku Kerap Berikan Nomor Resi Palsu

Selasa, 16 April 2024 | 13:30 WIB LAYANAN KEPABEANAN

Bebas Utang Pajak Jadi Syarat Penunjukan Mitra Utama Kepabeanan

BERITA PILIHAN
Jumat, 19 April 2024 | 18:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT atas Makanan dan Minuman?

Jumat, 19 April 2024 | 17:45 WIB KEANGGOTAAN FATF

PPATK: Masuknya Indonesia di FATF Perlu Diikuti Perbaikan Kelembagaan

Jumat, 19 April 2024 | 17:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Meski Tidak Lebih Bayar, WP Tetap Bisa Diperiksa Jika Status SPT Rugi

Jumat, 19 April 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jokowi Segera Bentuk Satgas Pemberantasan Judi Online

Jumat, 19 April 2024 | 16:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Jangan Diabaikan, Link Aktivasi Daftar NPWP Online Cuma Aktif 24 Jam

Jumat, 19 April 2024 | 15:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Kring Pajak Jelaskan Syarat Piutang Tak Tertagih yang Dapat Dibiayakan

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

DJP Persilakan WP Biayakan Natura Asal Penuhi 3M