JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta agar Nahdlatul Ulama (NU) turut membantu menyukseskan program pengampunan pajak (tax amnesty).
Hal ini disampaikan olehnya dalam pidato sambutan pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta, Sabtu (19/11) lalu. Sri Mulyani menambahkan Ketua Umum Pengurus Besar NU Said Aqil Siroj sendiri sudah berpartisipasi dalam tax amnesty.
“Beliau sudah ikut tax amnesty, kalau Ketua PBNU ikut, itu sinyalnya luar biasa. Jadi islah antara pembayar pajak dengan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) sudah terjadi,” katanya sambil menyerahkan Surat Keterangan kepada Said Aqil.
Menurut Sri Mulyani,, pemerintah bermaksud membangun hubungan yang didasarkan pada kepercayaan dan saling menghormati dengan masyarakat melalui tax amnesty.
“Tentu saja kami ingin membawa amanah ini agar dapat digunakan untuk memakmurkan rakyat Indonesia, sesuai dengan tujuan negara kita,” tambahnya.
Seperti dilansir dari laman Kementerian Keuangan, Sri Mulyani juga kembali menekankan pentingnya mendorong sumber-sumber pertumbuhan ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global dewasa ini. Sehingga dia meminta agar NU juga dapat turut serta mengembangkan perekonomian domestik.
Partisipasi tersebut dapat memanfaatkan berbagai macam instrumen, misalnya dari sektor jasa keuangan, yang memiliki peran dinamis dalam perekonomian nasional.
“Jadi bukan hanya mengelola dana sendiri, tapi juga dana orang lain untuk memakmurkan masyarakat,” tambahnya. (Gfa)